39 - Patah Hati se-Indonesia!

947K 63.7K 33.8K
                                    

kangen gak??🤪

don't forget to hit the star button and leave a sweet comment to make dis story exist🥰

***

"LASKAR BANGSAT!"

"Apa lo?!"

Dada Moreo naik turun dengan kasar. Muka merahnya menjelaskan bahwa Moreo benar-benar marah.

"Lo anjing banget ya jadi temen, gak habis pikir gue sama lo!"

"Apaan sih tai. Dateng-dateng langsung ngatain orang," balas Laskar terheran, pasalnya markas utama sangat tenang sampai kedatangan Moreo menghancurkannya.

"Tau nih, lo kenapa? Gak usah ngegas gitu lah," kata Aiden seraya memakan snack kesukaannya, lalu menaikkan kedua kaki keatas meja.

"Diem lo, gak usah belain Laskar," seru Moreo.

Jordan dan Ares yang tadinya sedang bermain PS dengan posisi membelakangi mereka, kini mengarahkan badannya menghadap ketiga temannya.

"Kok ngeselin bangke?!" tanya Aiden melempar snack ditangannya ke arah Moreo.

"Sarap lo ya?" tanya Laskar tak ingin ambil pusing.

"Gue serius, Anjing!" Moreo mengambil langkah panjang menghampiri Laskar yang sedang tiduran di salah satu sofa.

Mencengkram kerah baju Laskar dengan kencang, hingga laki-laki itu berdiri.

"Bercanda lo gak lucu bego. Leher gue ke cekek ini!" pekik Laskar berusaha melepaskan tangan Moreo.

"Eh napa sih? Ribet banget lo berdua," potong Jordan menatap keduanya dengan bingung.

"Lah jangan tanya gue, tanya nih orang," ujar Laskar dengan mata melotot.

"Tau tuh, Dan. Moreo yang ngajak ribut, udah keluarin aja udah dari Calderioz!" tambah Aiden dengan napsu

Megan datang dari arah dapur, habis menaruh piring kotor. Ia terkekeh geli, Aiden paling jago memanas-manasi situasi.

"Diem ya, Den. Gue gak ada urusan sama lo. Urusan gue cuma sama nih orang." Moreo menunjuk Laskar tepat di depan muka laki-laki itu.

Laskar menepis jari Moreo dengan kasar. "Gue udah bilang gue gak suka kalo muka gue di tunjuk-tunjuk sialan! Mau lo apa hah? Dibales baik-baik malah ngelunjak."

Aiden bertepuk tangan seru, lalu menepuk sofa disebelahnya, mengajak Megan untuk duduk bersama. "Sini, Meg. Bakalan seru nih!"

Ares menepuk keningnya pasrah, temannya memang tidak ada yang waras.

Salahkah Ares berteman dengan mereka?

Kalau salah tolong segera beritahu Ares, dia tidak ingin berteman dengan orang gila seperti mereka.

"Woi, Res. Sini duduk bareng juga. Seru kalo dempet-dempetan." Aiden menepuk celah sofa di sebelah kanan. Meski malas, Ares tetap mengikutinya.

Jadilah sofa yang sebenarnya hanya untuk dua orang, mereka duduki bertiga. Bayangkan badan besar mereka yang tak bisa disamakan dengan laki-laki biasa —kokoh dan otot yang tercetak sempurna— harus duduk berdesakkan. Megan di ujung kiri, Aiden ditengah, dan Ares di sebelah kanan.

Jordan melirik mereka bertiga seolah mereka menjijikan. "Lo pada ngapain anjir? Sofa ada banyak ya, ngapain mepet gitu sih?!"

"Kenapa lo iri gue dikelilingin dua cowok ganteng?" tanya Aiden dengan suara manja, lalu kedua tangan merangsek masuk memeluk erat lengan atas Ares dan Megan.

ANTARESWhere stories live. Discover now