26 - Harus Banget?

824K 60.3K 6.6K
                                    

cie yang seneng dapet notif, vote and comment dulu yaaa!!!✨

***

Dihitung-hitung, sepertinya ini sudah 2 minggu setelah kejadian di Sirkuit itu.

Dan, seperti yang bisa kalian pikirkan. Selama itu juga Ares dan Zea tidak bertemu. Atau laki-laki itu yang menghindar, ya?

Ngomong-ngomong, kenapa kalian penasaran sih sama kehidupan seorang Zea?

Penasaran dia itu siapa? Ya ampun.

Zea 100% sama saja kok seperti kalian. Sama-sama manusia, perempuan, berjalan —yang syukurnya menggunakan kaki— suka cowok tampan, suka makan —pinggir jalan juga mau, gak pilih-pilih kalau soal makanan— suka nyanyi di kamar mandi, dan terakhir suka yogurt stoberi.

Jangan terlalu penasaran banget sama hidup dia ih, nanti gak sesuai ekspektasi sakit tau.

"Jadi gimana nih progress-nya? Kalian udah confirm kan?" Zea berusaha mendengarkan briefing ekskur modern dance sore ini. "Jumlah total kan jadi 40 dancer ya coach. Kita udah kontak mereka sih, nanya kesediaan mereka, sama fixed-in aja," jawab Karissa, selaku ketua ekskur MD.

"Good. Gue suka nih kalo kayak gini. Semakin cepat kita practice, semakin baik. Oh iya, gimana bintang kita? Yang ini wajib banget lo fixed-in dia ikut, Ris. Gue yakin kalo dia ikut bakal perfect banget couple dance tahun ini," tambah Ko Hayden, orang yang selama ini dipanggil 'coach' itu.

Ya, di SMA Derlangga memang akan ada acara, dan ekskur MD tentu mengambil peran disana. Pastinya penampilan mereka yang paling ditunggu-tunggu setiap warga sekolah di acara tahunan.

Tahun ini mereka menggunakan konsep couple dance. Ko Hayden emang paling jago buat baper anak sekolahan, makanya dia pilih konsep itu.

Hm, gak adil sih sebenernya. Cuma dancer untuk couple dance ini masalahnya yang ganteng cantik semua. Tampang number one. Yah mau gimana ya? Gak lucu juga kan kalo kalian lihat penampilan di acara sekolah yang segitu gedenya, tapi yang nari itu mukanya dibawah rata-rata?

Bukan diskriminasi, kok! Tapi kan lebih baik kalo wajahnya yang enak dipandang, bukan begitu? Jujur aja deh, jangan sok baik!

Selain bikin betah buat nonton, ya disitulah ajang menemukan jodoh dan ajang tepe-tepe —alias tebar pesona—

"Tapi Ko, hmm itu.—"

"Kenapa?" tanya Ko Hayden dengan santai. "O—orang yang lo mau, dia bilang gak tertarik ngikut ginian. Di—dia gak mau katanya," jelas Karissa sambil memilin jarinya.

"Aduh! Jangan begitu dong! Kita kan udah prepare dia pasti ikut dance. Masa gak jadi? Gak special lagi dong penampilan kita?" keluh Ko Hayden. "Terus gimana, Ko? Gue udah tanyain dia, dan dia bener-bener gak mau."Ini bukan maksudnya Karissa gak sopan ya, tapi Ko Hayden itu masih muda. Anak kuliahan, makanya santai ngomong 'gue-lo'.

"Gini ya, semua orang juga tahu. Itu anak pasti gak akan mau ngikut ginian. Dia pasti nolak, gue juga udah mikirin hal itu kok. Tapi justru itu daya tariknya, kalo sampe kita berhasil menggaet dia dan bikin dia masuk dalam penampilan couple dance tahun ini, itu yang bikin penampilan kita spectacular dan ditunggu-tunggu semua orang!" jelas Ko Hayden.

Zea manggut-manggut setuju, padahal mah dia juga gak tahu. Orang daritadi pikirannya sudah tidak diruangan ini. Ia hanya membayangkan bisa berada di kamar tidurnya secepat mungkin. Beristirahat sampai esok hari.

"Gue ngerti, Ko. Na—"

"Gue gak mau tau ya, masalah ini harus secepatnya diselesain. Gue mau kita bisa cepet latihan, dengan dia yang masuk dalem tim MD," potong Ko Hayden dengan cepat.

ANTARESDonde viven las historias. Descúbrelo ahora