Spin Off: Puzzled (Jaehyun)

20.7K 3.6K 887
                                    

Selamat siang semuanyaaa~

Sebelum cerita dimulai, aku cuma mau bilang selamat datang di chapter spesial, buat kalian para pembaca yang aku sayangi lebih dari apapun muahhh :*

Aku gak nyangka banget kalo ternyata banyak juga yang suka sama cerita ini, padahal koplo banget ya Jaehyun Arin dan temen-temennya; ngga jelas banget lol

Ngomong-ngomong, tadinya aku berencana buat bikin spin off di belakang aja, tapi setelah lihat kalian gregetan sama Jaehyun Arin, akhirnya aku putusin buat bikin spin off juga di sini. Mungkin ke depannya juga ada spin off lagi (kalo emang kalian mau).

Spin off tuh apa sih? Ya intinya, di sini kita mau lihat cerita dari sudut pandang Jaehyun. Bakal ada beberapa fakta yang akan terungkap di chapter ini. Jadi, silakan dicek sendiri fakta apa yang ada di sini.

Aku bakal tanya lagi nanti di akhir chapter ini.

Selamat membaca!!!







Sejak mendapat panggilan telepon dari Arin jam dua pagi, aku tidak bisa tidur barang satu jam pun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejak mendapat panggilan telepon dari Arin jam dua pagi, aku tidak bisa tidur barang satu jam pun. Johnny yang dikatakan 'menumpang' justru berhasil menguasai tempat tidurku sepenuhnya, sedangkan aku hanya bisa menyandarkan diri pada kursi belajarku.

Bukan aku berencana untuk tidak tidur. Aku mencoba membaringkan diri bahkan sebelum Johnny selesai dengan urusan sortir peserta jam tiga pagi, tapi memang pada kenyataannya aku mengalami insomnia.

Waktu tidur harianku memang sedikit, tapi aku selalu bisa tidur dengan mudah jika aku sudah memiliki niat tidur dan memposisikan diri di atas tempat tidur.

Untuk kesekian kalinya di pagi hari, aku menguap. Sambil berusaha menghilangkan kantuk dengan bermain PUBG, aku menanti Arin keluar dari rumahnya.

Jelas, aku bukan pemain andal dalam permainan PUBG. Aku hanya menikmatinya sebentar selagi aku senggang, dan akan langsung keluar dari permainan kalau menurutku ada yang jauh lebih penting dan lebih menarik daripada permainan ini.

"Ngapain lo?" tanyanya setelah keluar dari rumah lengkap dengan tas hitam yang biasa dia pakai ke kampus.

"Main PUBG," jawabku cepat, lalu berusaha keluar dari permainan.

"Bisa main juga? Gue kirain kerjaan lo cuma belajar doang."

Aku tertawa kecil. "Kadang-kadang aja, tapi seringan jadi AFK gue mah."

Dia segera mendekat ke arahku. Tanpa banyak bicara, aku menyerahkan satu lagi helm yang kubawa untuknya. "Nih, pake."

"Kirain bakalan naik sepeda."

"Upgrade lah, masa kasemin naiknya sepeda. Gengsi dong gue."

"Wah, mindset lo oke juga."

Aku menyalakan mesin motorku.

Detik berikutnya, Arin naik ke jok penumpang. Kurasakan tasnya yang semula ada di belakang tubuhnya kini bersentuhan langsung dengan punggungku. Itu artinya dia sengaja meletakkannya ke tengah-tengah kami untuk menjaga keamanan jarak antara aku dengannya.

[1] Seminar ✔Where stories live. Discover now