#18 Shopping

24K 3.7K 1.2K
                                    

"Accidents will happen." — George Colman

Kelas sore yang telah berlangsung sejak dua setengah jam yang lalu berakhir tepat pukul empat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kelas sore yang telah berlangsung sejak dua setengah jam yang lalu berakhir tepat pukul empat. Apapun yang terjadi, harus selesai pukul empat. Kalau ada materi yang belum disampaikan, biasanya dosen akan mengirimkan materinya ke e-mail mahasiswa dan menyuruh kami untuk mempelajarinya sendiri.

Tapi untungnya, hari ini tidak. Dosen mata kuliah pengantar psikologi itu menyelesaikan materi hari ini bahkan sebelum jam kuliah berakhir. Sisanya, hanya tanya jawab seputar materi kuliah dan kehidupan sehari-hari.

"Rin! Arin!"

Aku menoleh pada pintu yang terbuka lebar setelah dosen pengantar psikologi itu keluar dari ruangan. Dayeol melongok dari luar pintu untuk memastikan keberadaan dosen di tempatnya.

Setelah memastikan kursi dosen di depan itu kosong, Dayeol langsung melesat masuk ke dalam kelas dan menghampiriku. Dia mendudukkan diri menghadap ke arahku pada sebuah kursi kosong di depanku.

"Mark gimana?"

Aku menutup buku sambil membereskan barang-barangku—alat tulis dan buku referensi—yang berceceran di atas meja. "Mark? Gitu lah, semalem katanya udah mendingan."

Dayeol menggeleng cepat.

"Bukan itu. Tadi pagi katanya Mark disidang Jaehyun di rumah sakit."

"Disidang gimana maksudnya?"

"Diomelin," katanya. "Mark nggak bilang ke gue masalahnya apa, tapi yang jelas dia bilang kalo Jaehyun marah sama dia."

Aku menepuk dahiku pelan. "Itu orang kenapa lagi sih? Bikin panjang masalah aja."

"Tuh kan, lo tau masalahnya!" seru Dayeol menudingku. "Emangnya ada apaan, Rin?

"Panjang deh ceritanya," kataku tak ingin memperjelas situasi dan memperpanjang pembahasannya.

"Sepanjang apapun, pasti ada intinya."

Aku menghela napas pelan. "Intinya, Mark minta bantuin gue ngurus sponsor. Abis itu, ada masalah di jalan. Terus, Jaehyun yang nolongin gue. Udah, gitu aja."

"Nggak dapet tanda tangan?"

"Bukan."

"Sponsor nggak setuju ngasih uang sejumlah itu?"

"Bukan juga."

"Terus apa dong?"

Aku mengibaskan sebelah tangan ke udara di depan wajah kami. "Bukan apa-apa. Serius. Nggak penting, Day."

Dayeol memandangku dengan tatapan curiga. "Jaehyun nggak mungkin marah cuma gara-gara hal sepele. Iya, kan?"

Aku mengangguk. "Pokoknya, masalahnya udah selesai. Mungkin Jaehyun mau ngelurusin masalahnya aja ke Mark."

[1] Seminar ✔Where stories live. Discover now