SG

1.8K 254 6
                                    

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam

" Kamar Shani di kunci dan Gracia pun gak ada di kamarnya " ucap ayah

Disini sengaja ayah sama mamahnya gak di kasih nama soalnya terlalu galak heee

" Kayanya Shani bawa Gracia ke kamarnya,mungkin dia takut kamu marahin Gracia lagi " ucap mamah

" Shani sudah berani melawan aku " ucap ayah

" Mungkin Shani lagi banyak masalah,,nanti juga dia luluh lagi,mana bisa dia marah lama sama ayahnya ini " ucap mamah

Sedangkan di Kamar Shani

Gracia baru aja terbangun karena mendengar  isakan seseorang

" Hikss hikss " isaknya

Gracia melihat ke sampingnya dan ternyata Shani yang sedang menangis dia tidur di atas lengan Gracia

" Kenapa nangis ? " Tanya Gracia sok cuek

" Hikss hikss ini sakit " jawab Shani terisak

Gracia langsung duduk

" Apanya yang sakit ? " Tanya Gracia

" Perutnya " cicit Shani sambil memegang perutnya dan meremasnya

" Kok bisa sakit ? Apa ayah pukul Lo ? " Tanya Gracia keheranan

Perasaan dirinya yang di pukul kenapa Shani  yang kesakitan pikir Gracia

Gracia mengangkat selimutnya dan

Gracia melototkan matanya terkejut

" Pantesan lagi berdarah " batin Gracia

" Kasurnya jadi berdarah " ucap Shani

Gracia beranjak dari kasur

" Sakit " gumam Shani

Tidak lama kemudian Gracia kembali sambil membawa selimut baru

" Tidur disini " ucap Gracia yang seprai nya udah di kasih selimut biar gak bocor ke kasur lagi

Shani menurut

" Kamu marah ya gara gara jaket nya terkena darah " tanya Shani

" Enggak " jawab Gracia

" Ganti aja sana rok sama bajunya " ucap Gracia

Shani langsung duduk di bantu Gracia

" Sana bersih bersih dulu " ucap Gracia

Shani beranjak dari kasurnya

Gracia melepas seprai kasurnya

" Mau kemanain ? " Tanya Shani

" Biar di cuci bibi " jawab Gracia

Sebenarnya Shani senang karena Gracia tidak secuek dan sedingin dulu lagi tapi dia juga malu karena darahnya ada di seprai kan jadi malu

48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang