04

861 106 17
                                    

"GAK USAH BANYAK TANYA, SEKARANG LO HARUS IKUT GUE!" perintah Daren tidak mau dibantahan. Caca yang mendapat bentakan seperti itu hanya bisa menunduk

'ni anak PMS atau apa sih! Kerjaanya marah-marah Mulu! Lama-lama gedek gue!' batin Caca.

Setelah mengatakan itu Daren pun pergi meninggalkan Caca yang masih menunduk. Caca yang mendengar langkah kaki menjauh darinya mendongak lalu,mengendus sebal setelah Daren memasuki kamarnya.

Tanpa berlama-lama Cacapun pergi menyusul Daren kekamar pria itu. Sebenarnya Caca agak takut sih memasuki kamar pria yang bukan mahramnya, tetapi dia percaya bahwa Daren bukan laki-laki seperti 'itu'.

£

Sesampainya dikamar Daren, pertama kali yang Caca liat adalah seorang wanita bercadar yang tengah duduk sambil memainkan handphone

Deg...

'siapa dia? Berani sekali berada dikamar Daren?' batinnya, tanpa sadar Caca mengepalkan tangannya lalu menghampiri wanita itu.

"HEH!! NGAPAIN LO ADA DIKAMAR TEMEN GUE?!" teriak Caca ketika sudah berada di depan wanita itu. Nampak wanita bercadar itu syok.

Daren yang melihat adik kesayangannya di bentak seperti itu tidak terima, diapun langsung mengambil bola basket yang berada di sebelahnya lalu dilemparkan ke arah Caca

Tuk...

"Aaauuu!!" Ringis Caca sambil memegang kepalanya. Aubrey yang melihat itu refleks berdiri lalu memegang pundak Caca seraya bertanya

"kamu gak papa?" Tanyanya panik.

"Udah deh gak usah pencitraan!" Ketus Caca sambil menghempas tangan Aubrey dengn kasar.
Lagi dan lagi Daren yang melihat itu menggeram marah, dengan cepat dia menghampiri 2 manusia itu

"HEH! GAK TAU DIRI BANGET SIH LO! GUE NGAJAK LO KESINI BUAT BANTUIN GUE BUKANYA BIKIN RUSUH SAMA ADEK GUE!" Caca dan Aubley yang mendengar itu menoleh dan terpampanglah wajah tampan Daren dengan aura dingin yang sangat kental.

"Bang udah, jangan bentak dia lagi, kasian tau! Lagian Abang kenapa mukul dia pake bola basket, liat tuh bang dia ke pusing gitu!" Ucap Aubrey sambil mengelus-elus punggung tangan Daren agar meredamkan amarahnya, dan benar saja Daren langsung meredamkan amarahnya. Bucin mah beda

'cih! Jijik gue! Siapa sih ni orang? Gue gibeng baru tau rasa lu!' batin Caca muak melihat cewek itu

"Gue gak butuh dikasihani! Apalagi sama LO!" Ketus Caca sambil menunjuk cewek bercadar yang berada di sebelah Daren

"CACA! JAGA MULUT LO!" Bentak Daren. Lagi dan lagi dia di bentak oleh orang yang dia cintai, Caca Benar-benar tidak menyangka mengapa Daren yang dulu tidak seperti Daren yang sekarang?

"KENAPA SIH LO SELALU AJA BENTAK GUE! GUE INI CEWEK DAREN! GUE CEWEK! HATI GUE RAPUH! KENAPA GUE MULU YANG LO SALAHIN HAH! GUE INI BUKAN PELAMPIASAN AMARAH LO! GUE CAPE DAREN! CAPEK DIANGGAP KAYAK HAMA DIDALAM HIDUP LO! GUE KECEWA! GUE BENCI SAMA LO! MULAI HARI INI PERSAHABATAN KITA SAMPAI DISINI! MAKASIH BUAT 10 TAHUN TERAKHIRNYA! GUE PERMISI. ASSALAMUALAIKUM!" setelah mengatakan itu Caca langsung pergi dengan air mata yang terus mengalir. Meninggalkan Daren dan Aubrey yang menegang ditempat

Deg...

'apakah gue keterlaluan banget ya?... Ah bodo amat lah paling juga besok baikan lagi' batin Daren tidak peduli

"Abang,, kejar dong kak Caca nya! Gimana sih!" Suruh Aubrey sambil mendorong-dorong tubuh Daren agar mengejar Caca.

"Gak ah Abang mager" jawabnya santai lalu membaringkan tubuhnya diatas kasur kink size

"Ish Abang, gak boleh gitu! Kalian udah 10 tahun loh sahabatnya masa kandas gitu aja! Sih!" Omel Aubley sambil mendekat kearah Daren yang sedang tiduran sambil mentap langit-langit kamar

"Bukan salah Abang dong!" Jawab Daren santai

"Abang kok gitu sih! Terserah Abang aja deh!" Ketus Aubrey saat hendak berbalik tiba-tiba Daren menarik tangan gadis itu dan otomatis Aubrey ambruk dan duduk di pangkuan Daren

Deg....

______________

Thanks

Eh ko Saia kesel ya sama Daren ꈍᴗꈍ

Btw kalo feel-nya gak dapet maaf ya,)

allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad ♡

KOMPLEKSWhere stories live. Discover now