15

300 44 3
                                    

Caca POV

"Sekarang malam apa Yaa??" Gumamku sambil membuka ponsel lalu melihat kalender

"OMGG... malming eyy, ga kerasa banget ya Allah. Baru aja kemaren malam Minggu, eh sekarang udah malam Minggu lagi..." histerisku. Dengan cepat aku turun dari ranjang lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan muka menggunakan sabun cuci muka, serasa sudah bersih akupun keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju meja rias.

Dengan tangan lincah ini aku mulai meracik masker yang berbungkus hijau. Kali ini aku akan memakai masker parian green tea, ahh aku sangan menyukainya masker ini, selain mencerahkan kulit, masker ini juga bisa mencegah tumbuhnya jerawat.

Waitt waittt kenapa aku kesannya kayak Nge Review produk sii, wkwk

Back tu topic~

Olesan demi olesan sudah aku lalui hingga semua masker itu menempel di mukaku. Dengan langkah santai akupun menaiki ranjang kembali kemudian memainkan ponsel, ohh tidak lupa menyalakan alarm untuk 15 menit kedepan.

15 menit kemudian..

Tenonet Tenonet Tenonet.....

"Magarrr bangett" Gumamku tetapi tetap saja mengkah memasuki kamar mandi untuk membalus masker yng sudah kering ini.

Saat sedang di kamar mandi tiba tiba ada seseorang yang memanggilku, entah lah siapa orang itu, suaranya tidak terlalu jelas.

"Iya-iya bentarrr!" Teriakku

Setelah dirasa suda cukup bersih, akun keluar dari kamar mandi dan berjalan kearah pintu kamar untuk mengembukanya.

"ASTAGAAA MAMAAAAA...." Teriak ku kaget. Dengan cepat ku tutup kembali pintu kamar dengan kencang sampai bersuara

Durrr!

'astagfirullah ya Allah, maaf ya Allah aku ga sengaja. Hiks...' batinku berdenyut nyeri, bagaimana aku se-teledor ini sampai Manusia menyebalkan yang bukan mahramku itu melihat yang seharusnya dilihat oleh suamiku kelak.

Author POV

"GUA BENCI SAMA LU DAREN!!dasar gak tau sopan santun!!" teriak caca histeris dibalik pintu, Daren yang di teriaki seketika tersadar dari lamunannya. Dia menghela nafas lalu menjawab ucapan Caca

"Heh jukut, lu yang salah disini udah tau yang manggil elu gua, ngapain keluar pake baju kayak gitu!!" Balas Daren tak kalah kencang

"Dih mana gua tau itu suara lu! Bado pokonya gua bencii bangetttt sama lu!!" Saat Daren akan mengungkapkan pendapatnya lagi tiba-tiba suara Caca mampu membuat hatinya terenyuh

"JAUH JAUH LU DARI IDUP GUAAA,DASAR MANUSIA EGOISS!!"

Deg..

'ko hati gua sakit ya Caca bilang gitu?' Tanya pada diri sendiri

Tanpa berlama-lama akhirnya Daren pun pergi meninggalkan kamar Caca dengan hati yang tidak bisa dijelaskan.

"Ren? Mana si Caca?" Tanya Tina (mama Caca).

"Oh itu mah masih di kamarnya" jawab Daren sopan

"Astagfirullah anak itu. Yaudah mama ke atas dulu ya mau nyamperin anak manja itu" Daren hanya mengangguk setelah itu Tina pun  pergi dari hadapan Daren. Tak lama Daren pun melanjutkan jalannya lagi, kini tujuannya adalah taman  pinggir rumah.

dia mulai menduduki satu kursi yang ada di tempat itu lalu menengadahkan kepalanya ke langit seraya mengingat kejadian dimana dia baru tau akan dijodohkan dengan Caca

Flashback on

"Aaahh,Gabut banget gua di sini" desah Daren karena sedari tadi berdiam diri dalam kamar.

"Mending gua ke kamar mama aja deh" gumamamnya, lalu meninggalkan kamar.

Sesampainya di depan pintu kamar mama, tiba-tiba gua mendengar percakan yang sepertinya sedang membicarakan gua

Setelah mencerna apa yng mereka perbincangkan dengan marah Daren langsung mendobrak pintu kamar mama sambil mengatakan

"MAKSUD MAMA APAAN?!" Tanyanya dengan perasaan yang bergemuruh

"Astagfirullah bang! Kaget gua!" Ucap Aubrey ngegas, tapi tidak Daren tanggapi, yang dipikirkannya sekarang adalah bagaimana bisa mamahnya akan menjodohkan dirinya dengan Sahabatnya? Yaah waupun Sekarang sudah menjadi mantan sahabat.

Jesna yang melihat itu hanya menghela napas lalu meminta anaknya untuk menduduki kasur diseblah dirinya

"Kamu sabar dulu dong, jangan langsung emosi" ucap Jesna sambil mengelus sayang rambut anak laki-laki nya itu

Daren hanya diam, dia berusaha untuk meredam amarahnya. Jesna ynag tidak mendapat respon pun sekali lagi menghela nafas

"Ren dengerin mommy, kamu pasti bakal bahagia hidup sama Caca. Mami juga tau kok kmu sebenarnya punya perasaan kan ke Caca?" Daren yang mendengar itu mendelikan matanya ke arah Jesna

"Gak!"

"Okey. mommy paham mungkin untuk saat ini kamu belum menyadarinya jad-" sebelum melanjutkan perkataannya tiba-tiba Daren menyela ucapan Jesna

"Mom.. Daren udah cinta sama wanita lain.." ucapnya lirih lalu  menatap Aubrey sekilas yang berada di belakang Jesna

"Ren percaya ya sama mommy dan  daddy, Ini yang terbaik buat kamu maupun Caca. Mungkin awalnya berat tapi kalo udah terbiasa bakal jauh lebih indah dari apa yang mommy katakan"
Dengan pasrah Daren hanya mengangguk lesu

"Kami cuman mau yang terbaik buat kamu sayang" setelah jesna mengatakan itu mendadak ruangan itu sunyi

'tapi bukan gini caranya mah, Daren cintanya sama Aubrey bukan Caca!' batin Daren berteriak

"Terus si caca mau?" Tanya daren dingin

"Engga dia gak tau"

Flashback off

Daren menjambak rambutnya frustasi "kenapa hidup gua rumit bangett tuhan" gumamnya.

Saat sedang meratapi nasibnya tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya, dengan cepat dia berbalik dan..

"Apa?" Tanya daren dingin

___________

Alhamdulillah, thanks gaes

Btw siapa ya orang itu??

. . . . .

Oh iya jangan lupa nabungg gaesss biar bisa peluk novel Zoya or Jesna 😍


KOMPLEKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang