Kaos manunggaling

36 1 0
                                    

"Bertayamum bara api, niat menuntut berbalut puji

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Bertayamum bara api, niat menuntut berbalut puji. Tersimpuh mengepal angkuh, wujud sujud tak ada lagi"

Adalah tentang bagaimana seorang muslim melakukan ritual ibadah sholat dimasa ini.
Berdeba dengan wudhu atau tindakan mensucikan diri dengan air, bertayamum bara api yang saya maksud adalah seseorang yang bersuci (bertayamum) dengan kemarahan, kemunafikan, keegoisan, dan keangkuhan (bara api) didalam hatinya.
Bukan perihal makna hakikat sholatnya, namun doa diakhir ritual yang menjadi tujuannya.
Memuji Rabbnya sebatas kalimat basa basi pembuka doa
Kemudian merasa telah melakukan ibadah lalu mengira lebih bersih dan pantas dikabulkan saat berdoa, juga merasa layak mendapat pahala (niat menuntut) atau terselip haddun nafsi didalamnya.
Sejatinya, puji yang sebenar benar memuji akan berujung pada rasa syukur dan takjub atas rahmat Allah, sehingga ia lupa bahkan malu untuk meminta.
Bagaimana bisa seseorang menuntut pahala atas amal yang sejatinya pun dari Allah juga?
Bukankah telah tertulis dalam rahasia takdirNya si fulan akan melaksanakan sholat pada hari sekian, jam sekian dan tahun sekian? Kemudian bukankah Allah juga yang memberi kesehatan dan kekuatan sehingga seseorang itu mampu melakukan ibadah? Jika menyadari segala sesuatunya dari Allah, maka sadarilah ketidakberdayaan (tersimpuh) manusia dihadapan Tuhannya dengan melepas keujuban atau perasaan bangga diri didalam hati (mengepal angkuh).
Ketika keujuban telah hilang dan perasaan tak berdaya menyelimuti hatinya, maka seseorang akan sampai pada keridhoan, dan keridhoan yang akan menjadi sujudnya.
Berbeda dengan sujud dalam sholat (sujud jasad) yang 7 bagian tubuh menempel pada tanah dsb. Sujudnya jasad hanya ketika melakukan sholat, selepas itu seseorang akan kembali berkeluh kesah, kecewa, merasa susah.
Namun wujud sujud yang saya maksud adalah sujudnya ruh, yang berarti tunduk dan patuh atas segala ketetapan Allah, senang dan ridho atas apapun yang di alaminya, seseorang yang hatinya telah sujud, keluh kesahnya akan hilang terganti syukur yang tak ada ujungnya.

"Derai berderai
Linang berlinang
Rintih merintih
Isak terisak
Asu rakus terbius ambisi"
Adalah suatu ketamakan seseorang yang justru menjadikannya semakin larut dalam nafsu duniawi.
Menangis, merintih, terisak sebab cinta, gagal dalam berkarir, kehilangan harta benda, kehilangan seseorang dsb.
Padahal ketika kehilangan waktu subuh sama sekali tidak menyesal apalagi menangis.
Mengejar dunia sedemikian kerasnya, namun biasa saja dengan urusan akhiratnya, hingga lupa menjaga adab dengan sang pencipta secara porsi dan keseimbangannya.

DiamWhere stories live. Discover now