Wahai kasihku
Kini takdir telah membawaku pada titik nadir
Mengantarku pada jalan sunyi berkabut rindu yang menggulung semua kehendakku hingga lepas segala sesuatu diluar dirimu
Biarkanlah rindu ini menjadi suluk ku wahai kasihku
Menempuh jalan dimana tiada mata melihat dan tiada telinga mendengar, lalu sempitkanlah jalan sunyi ini agar sesaknya cintamu tak terlewatkan olehku wahai kasihku
Wahai kasihku, sungguh kau tau betapa menggebunya rinduku, maka pejamkanlah mataku agar tak lagi melihat gelap
Rebahkanlah tubuhku agar tak lagi merasa lara
Mandikanlah aku agar sirna segala daya upaya
Dan hinakanlah aku dihadapan mereka agar teguh hanya padamu langkahku menuju
Sungguh tak lagi kuasa aku menahannya
Teramat dalam aku tenggelam di dalammu wahai kekasihku
Apabila sang waktu mampu merasakannya, maka ia akan segera memberiku malam terbaik itu
Malam yang memisahkan penghalang kerinduanku padamu wahai kasih
YOU ARE READING
Diam
RandomPada akhirnya, kata hanyalah sebuah kata. Seperti buih dilautan yang tak ada artinya.
