AKU

43 0 0
                                    

Mataku kembali terpejam, setelah lama menatap bayang kesendirian
Pinar-pinar rasa menghijab rapat rahasia
Kalut tak berujung bagai nirmana tanpa hingga
Rasa-rasanya jalan dibelakangku lebih luas dan terang
Ternyata nafsuku saja yang lebih buas dan menang
Menyekapku dalam kematian hingga mengering nirmayaku mengembun di antara dahan-dahan rasa yang menetes basahi jiwa meresap makna hidup,mati,asal,usul mani menjadi saksi yang bersaksi menyaksikan 99 nama maha sampai pada akhirnya mataku kembali terbuka

Kulihat barisan kata bagai bunga gugur berjatuhan tanpa membawa apa selain pernah,telah,dan sudah
Semerbak harum melati yang wanginya segera pergi bersama doa-doa kembali, seakan menerangi tapak-tapak lorong keabadian

Masih di bawah kuasa.
Di bawah matahari semua terjadi, di bawah awang-awang semua berkembang, dan di bawah lapisan alam semua menyelam
Merah,kuning,putih,hitam
Api,angin,air,bumi
Khora,suwung,fana,moksa
Anganku lebur diatas pena
Menyadari kesadaranku.
Terang menyilaukan tanpa ada abu-abu
Kini tiada lengkara bagiku setelah menyatu
Sempurna selaras sabda niatku, menanti janji untuk bertemu.

DiamWhere stories live. Discover now