Sejuk berpendar di ujung cakrawala
Hadiahi mata yang sejak subuh terpejam oleh untaian kalam yang menyeka jelaga pada bening dan rapuhnya dinding rasa
"Oh wahai Raja, karunikan aku hati yang terima"
Di antara peralihan sebelum mentari dan setelah ufuk menari, disana ku titipkan jiwa raga kesemuanya tanpa terkecuali
Maka selaraskanlah selalu kehendak Raja dengan pengabdi.
Menepi di paling tepi, bahkan menepi lagi hingga buta dan tuli.
Tongkatnya patah, akhirnya terbungkuk
Kini sudah pincang, akhirnya merangkak
Masih berusaha, akhirnya sia sia
Ia masih meronta, kemudian tersiksa
Ia sekarang berharap, kemudian kecewa
Akhirnya ia diam, lalu Raja datang
Ia pun bersujud, dan Raja menyambut
Ia memuji, lalu Raja tersenyum
Kemudian Ia bersujud, lantunkan pujian hingga raja mengenakan jubah kemuliaan
Setelahnya Ia lebur,hilang dan pergi, akhirnya Raja kembali sendiri.
__________________________
YOU ARE READING
Diam
RandomPada akhirnya, kata hanyalah sebuah kata. Seperti buih dilautan yang tak ada artinya.
