Part 7

7.1K 654 53
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.

Hujan deras menemani Gulf yang sedang menunggu kekasihnya yang entah kemana, tadi kekasihnya ijin untuk bertemu temannya tapi sampai sekarang belum kembali.

Gulf terhuyung kedepan saat seseorang mendorongnya membuat tetesan air hujan membasahi tubuhnya.

Gulf mendengus saat melihat perempuan yang kemarin di kantin bersama keempat temannya, Gulf mendelik sebal.

"Aduh itu baju menerawang."

"Bacot Lo babu sekolah!"

"Lah saya memberi tau saja salah!?"

"Berisik Lo! Gue mau bilang jauhi Mew! Mew gak pantes sama Lo yang sok jutek itu."

"Lah kocak! Maaf ya sebelum kamu ada dan sebelum kamu suka sama Mew, saya sudah bersama Mew bahkan ini tahun ke lima."

"Gue pastiin ini cuma tahun ke lima! Gak bakal ada tahun ke enam dan seterusnya, Camkan itu!"

Gulf di dorong lagi tapi kali ini ada tangan yang melingkar di pinggangnya membuat Gulf menoleh dan perempuan itu kaget.

"Hati-hati,"

"Hehe.."

Gulf tersenyum dengan polos membuat Mew menggeleng, bahkan Mew tak menatap perempuan yang mendorong Gulf, dia malas berurusan dengan perempuan.

"Mew Ka--

"Ayo pulang."

Tanpa memberi perempuan itu kesempatan berbicara Mew pun mengajak gulf pulang membuat Gulf terkekeh dan mengejek.

"Jangan bertingkah dan sebelum bertingkah berkaca lah! Kalau gak punya nanti saya belikan yaa, byee."

Gulf melambaikan tangannya saat dirinya sudah di gendongan Mew yang berjalan ke arah parkiran, Mew dan Gulf sudah sangat kebal dengan yang namanya pelakor jadi keduanya hanya santai apalagi Gulf, dia malah tak menutup jalan perempuan atau laki-laki manapun mendekati Mew, karena Gulf tak Mew hanya memandang dirinya.

Gulf terkekeh saat perempuan itu menghentakan kakinya kesal karena ulah Gulf yang menjulurkan lidah dan melambaikan tangan.

Gulf maupun Mew sama-sama basah kuyup karena memang air hujan sangat deras dan juga dingin, untuk Mew segera datang kalau tidak Gulf akan kedinginan.

"Di pangku di depan yaa."

"Iyaa,"

Gulf tersenyum senang dan mengeratkan pelukannya di leher Mew yang masih berjalan sambil menggendong dirinya persis seperti anak koala.

Mew segera memasuki mobilnya dengan Gulf yang duduk di depan, Gulf mengambil manfaat dari masalah tadi bila tadi kakak tingkatnya tidak mendorong dirinya ke arah hujan mungkin Mew tak akan menggendong nya dan tak akan memangku dia sampai rumah.  

"Kana ingin mie kuah tapi Mew yang buat ya."

"Memang belum makan mie?"

"Belum ihh! Ya Mew yaa,"

"Iyaa, tapi pakai nasi."

"Kan sudah tadi pagi sama nanti sekali lagi sore, jangan pake nasi yaa Mew yaa."

CUP!

"Iyaa,"

Gulf terkekeh saat Mew bisa dia bujuk dengan kecupan di bibir, Mew memang lemah bila Gulf memulai kontak fisik dengan nya.

psychopath (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang