Part 13

4.8K 445 7
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.

Tay, off dan Mew mereka bertiga sedang mencari bukti dan Fakta yang akan mengungkap kebenaran.

Besok adalah hari pemakaman Max dan Mew akan datang tapi tidak bersama teman-teman nya dia akan datang sendirian tentu saja dengan aman.

"Mew Lo yakin datang kesana sendirian?"

"Hmm."

"Gue kok takut Lo di tangkap ya?"

"Santai aja,"

"Bukan santai woy gimana kalau Lo mati disana! Singto aja belum bangun dan Lo mau mati mending kita ikut deh."

"Tul bisa melakukan apa saja gue takut dia macem-macem sama Singto jadi mending Lo diem disini."

Tay dan off mendengus kesal tapi tak ayal mereka mengangguk setuju memang mereka masih di China sekarang menunggu Singto sadar dan bersembunyi tentu saja.

"Gue baru dapet setengah buktinya dan harus secepatnya bukti lain kita dapatkan, gue gak mau ngulur waktu lagi."

"Iya gue juga capek anjing! Terus sembunyi padahal kita gak salah."

"Gue yang salah karena nembak Max."

"Tapi dia duluan kan? Dia buat Singto koma jadi impas menurut gue."

Mew hanya mengangguk saja dia tidak membenarkan perbuatannya juga karena dia memang membunuh Max tapi itu karena ulah Max sendiri yang menyerangnya lebih dulu jadi jangan salahkan Mew.

Mew hanya membalas apa yang mereka perbuatan karena Mew tidak bisa hanya diam saja itu bukan dirinya sekali.

*******

Bunga besar berjajar di depan rumah jongcheveevat membuat nya terlihat seperti nyata, Mew menundukkan wajahnya dia merasa bersalah karena membunuh Max

Mew hanya bisa menunggu semua orang pulang lalu dia akan berbicara pada kedua orang tuanya, Mew akan mencoba tapi bila kedua orang Tuanya masih menyalahkan Mew tidak ada pilihan lain selain Mew pergi dari negaranya benar-benar pergi dan menutup semua akses namanya.

1 jam berlalu dan Keluarganya sudah kembali dari pemakaman Max Mew akan menghampiri keluarganya dan meminta maaf tapi dia tak yakin akan di maafkan jadi semua tergantung pada orang Tuanya saja.

Mew membuka pintu utama dan semua tatapan menuju ke arahnya, Ayah dan bundanya yang menatap dirinya dengan kaget juga beberapa kerabatnya yang belum pergi dari rumah Mew.

"MEW."

Mew menangkap tubuh bundanya yang langsung memeluk dirinya dengan erat, keduanya terduduk karena Bundanya Mew tidak kuat lagi berdiri.

"Maaf, maafkan Mew! Untuk kedua kalinya Mew membunuh sodara Mew sendiri."

"Bunda boleh membenci Mew tapi Mew mohon bunda harus terus mengganggap Mew anak bunda."

Mew bersujud di depan bundanya meminta maaf membuat sang bunda memeluknya kembali dia tak mungkin membenci anaknya ini.

"Bunda tidak marah sayang, bunda minta maaf karena Kakak mu seperti itu hingga membahayakan dirinya sendiri."

psychopath (END)✓Where stories live. Discover now