2

1.9K 195 18
                                    

Mark Lee

Adalah mahasiswa teknik elektro dan saat ini berada di tahun keduanya, dan orang ini adalah kakak kelas Haechan sewaktu ia duduk di bangku SMA, alasan kenapa ia sempat tidak mengenali kakak kelasnya itu karena Haechan itu murid pindahan dan ia hanya bisa melihat Mark selama 6 bulan terakhir sebelum akhirnya Mark lulus dari SMA.

Haechan sangat mengagumi kakak tingkatnya itu karena saat pertama kali masuk ke sekolah Haechan sempat salah gedung dan sedikit tersesat. Bukan membesar besarkan ia benar benar tidak tau saat itu ia berada di mana pasalnya sekolahnya sangat besar belum lagi gedung gedung yang Haechan masih belum hafal fungsi dan ruangan apa saja yang ada di dalam sana.

Dan kebetulan saat itu ada Mark membantunya mengenalkan lingkungan sekolah bahkan Ia rela bolos dari kelasnya hanya untuk membawa Haechan berkeliling sekolah padahal saat itu sedang masa persiapan ujian masuk universitas.

Haechan saat itu sempat kegeeran dan mengira jika kayak kelasnya itu menyukainya, tapi setelah memperhatikannya selama satu bulan, Haechan sadar Mark itu memang sangat humble dan baik kesemua orang dan sejak saat itu pula Haechan berhenti menyukai kakak kelasnya itu dan hanya mengaguminya.

" Kenapa Chan?" Tanya Renjun sambil menyantap bakmi favoritnya ketika melihat temannya itu sedari tadi memainkan sebuah benda berbentuk kartu nama.

Haechan menghela nafasnya panjang, sekarang ia mengerti kenapa terkadang kebaikan dianggap sebagai kebodohan bagi orang lain. Jelas jelas kartu mahasiswa ini digunakan untuk absen, kenapa pria itu malah memberikannya pada Haechan .

" Kalian ada yang tau kak Mark ngga?" Tanya Haechan setelah hampir 2 menit lamanya ia menimbang haruskan ia bercerita dengan temannya atau tidak

" Mark Tuan? Apa Mark Lee? Mark banyak Chan..." Timpal Renjun masih fokus dengan bakminya

" Mark Lee..."

" Yang anak club dance bukan?" Tanya Jeno memastikan apakah Mark yang ada dipikirannya sama dengan yang dimaksud Haechan

" Ngga tau yang ini pokoknya" Haechan pun memberikan kartu nama Mark pada Jeno

" Oh iya ini, kenal... dia kakak tingkat gue kenapa kartu mahasiswa dia ada sama lo?"

" Panjang deh, yaudah gue titip ke lo boleh ngga Jen? Kasian dia pasti susah nggak pegang kartu itu"

" Oh pas banget abis ini gue ada kelas tutorial, yaudah gue duluan yak! takut nggak papasan sama kak Mark nanti"

Haechan, Jaemin dan Renjun hanya mengangguk dan setelah itu mereka melanjutkan kegiatan mereka masing masing.

.

.

.

.

Lo gila chan......

Haechan mengutuk dirinya karena dengan bodohnya mendaftarkan diri untuk masuk ke club dance. Salahkan saja ia entah kenapa menjadi sangat penasaran dengan kakak tingkat nya itu. Dan sialnya lagi entah apa yang terjadi di angkatannya banyak yang mendaftar ke club dance dan Haechan tidak mengenal siapapun disana.

" Eh elo chan?"

Haechan menyerngitkan keningnya ketika namanya dipanggil, menatap pemuda yang sudah terlihat jelas lebih senior dan lebih tua dari yang lain. Haechan mencoba mengingat siapa pemuda itu tapi percuma saja ia tidak ingat.

" Lo lupa gue serius?" Haechan menggaruk kepalanya kikuk.

" Bang Taeil... waktu ortu lo ada bisnis di Jeju"

Haechan membulatkan mulutnya dan langsung memeluk pria itu

" Astaga bang taeil lo ngapain di sini... Jadi mahasiswa abadi lo? Kasian Om tau bang"

" Bangsat mulut lo chan... yaa gitu deh lagian masih ada 2 tahun lagi sebelum kena DO hehe"

" Jangan sampe gue lulus duluan loh bang"

Taeil hanya tersenyum tipis sambil mengusak pelan rambut adik sepupunya itu, kemudian Taeil mengajak Haechan yang sedari tadi hanya duduk di ujung ruangan untuk dikenalkan dengan teman temannya. Haechan hanya tersenyum canggung pasalnya tidak satupun dari mereka yang Haechan kenal.

" Kenapa chan?" Tanya Taeil melihat Haechan yang sedari tadi memperhatikan studio

" Uh? nggak kenapa-napa kok bang"

Setelah itu acara penyambutan anggota club baru pun dimulai, Haechan awalnya takut jika ada acara peloncoan ataupun semacamnya, ternyata mereka hanya diminta untuk memperkenalkan diri, kenapa ingin masuk ke club dance dan style dance yang disukai. Ya perpeloncoan itu memang tidak ada, tapi Haechan melupakan satu hal seleksi

"Oke temen temen gue tau kalian pengen banget masuk klub dance dan kalian pasti takut seleksi kan? Tenang aja seleksi ini bukan nentuin siapa yang boleh masuk dan keluar club. Tapi lebih ke pengelompokan kalian sesuai level dan sekarang kami lagi cari orang buat masuk tim inti" Jelas Taeyong ketua club dance

Haechan dan anggota tim baru yang lain mengangguk paham. Untuk skill dance Haechan sebenarnya tidak seburuk itu. Hanya saja karena ia yang sudah lama tidak menggerakkan tubuhnya sehingga tubuhnya kini sedikit kaku.

" Kalian akan kami kasih waktu selama seminggu untuk latihan dan tentu aja kita bimbing. Kami bakal bagi kalian ke beberapa kelompok dan bakal ada satu mentor"

Taeyong pun mulai membagi beberapa anggota ke dalam kelompok kecil. Haechan sedikit minder karena anggota kelompoknya ini rata rata pernah mengikuti lomba.

" Nah mentor kalian Mark ya bentar lagi dia datang tu anak emang sering telat." Ucap Taeyong yang pada kelompok Haechan.

Haechan mencoba menetralkan ekspresinya pasalnya saat mendengar nama Mark yang akan menjadi mentor di kelompoknya jantungnya tiba tiba berdetak cepat.

Tidak selang beberapa lama orang yang sadari tadi menjadi alasan Haechan masuk ke club dance ini tiba juga. Entah kenapa saat melihat pria itu masuk Haechan menjadi sedikit kasihan karena ia yang masuk membawa beberapa buku dan alat alat listrik yang sama sekali Haechan tidak tau.

" Sory gais gue tadi abis praktikum, perkenalannya nanti aja ya, gue udah buang setengah jam waktu kalian buat nunggu gue. Kita langsung latihan aja" Jelas Mark masih ngos-ngosan ketika menghampiri kelompoknya

"Ngga papa kak duduk dulu aja kita mah santai aja"

Ucap Haechan tanpa sadar, tapi setelah itu ia menutup mulutnya rapat rapat menyadari kebodohannya.

Lo ngapain bodoh! Ketauan nanti kalo lo pdkt ke dia!!!

Gerutunya kesal sambil mencoba menetralkan wajahnya senormal mungkin.

"Hahaha lo yang waktu itu gue tabrak ya? Ngga ada yang rusak kan tugas lo? Lo udah balikin aja kartu nama gue"

Dia... inget gue? SUMPAH ?? MATI AJA GUE...

Haechan mengangguk kaku dan tersenyum canggung

" Ngga ada kok kak, kan gunanya draft tube itu"

" Bener sih, yaudah yok kita mulai latihan gue ngga papa kok latihan sama gue keras loh siap2 tenaga ya"

Semua anggota pun mulai bangun dari duduknya dan mengambil posisi untuk melakukan peregangan. Ketika Haechan baru saja menaruh tas nya dan hendak bergabung dengan teman teman satu kelompoknya, ia dikagetkan dengan tangan yang tiba tiba mengusak pelan kepalanya.

" Makasih ya...gue Mark salam kenal"

Ucap Mark sambil tersenyum tipis setelah mengusak pelan kepala Haechan. Haechan masih terdiam, mungkin jantungnya saat ini juga berhenti karena perlakuan manis Mark barusan.

"Ayok..."

Ucapnya lagi pasalnya Haechan tidak bergerak sedikitpun

"Eh.. i-iya kak"

Haechan dengan canggung mengikuti langkah kaki Mark bergabung dengan teman teman yang lain.

Gue mesti masuk tim inti HARUS !!!!

[Completed] Roommate || MarkhyuckWhere stories live. Discover now