9

1.3K 161 24
                                    

Haechan menekurkan kepalanya bebas pada meja, saat ini nyawanya ingin melayang. Ia menggambar bahkan melukis tidak henti hentinya. minggu depan akan diadakan pameran dan Haechan sudah menginap di studio kampusnya ini hampir satu minggu lamanya.

Jujur saja Haechan ingin pulang, selain karena ia ingin tidur dengan nyaman diatas kasur yang empuk, bukan lantai ditemani kertas kertas dan cat, Haechan juga merindukan kakak kelasnya itu, anehnya Mark tidak pernah mengunjunginya lagi ke studio, padahal awal awal Mark lumayan sering mampir hanya sekedar menyapa atau bergelut dengan Haechan.

" Cieee kak Hendry PJ dong PJ"

Haechan hanya diam ikut mendengarkan teman temannya yang tengah menyelamati seniornya itu.

" Hehehe nanti makan malam gue yang traktir deh"

" Baru jadian ya kak? sama siapa?" Tanya Haechan penasaran

" Itu Dejun anak teknik kalian kenal ngga?"

Haechan dan teman temannya menggelengkan kepalanya, mendengar kata teknik entah kenapa jantungnya berdebar antara mengingatkannya pada Mark atau ia yang punya firasat.

" Eh chan lo adeknya Mark kan?" Haechan memutar matanya malas dan mengangguk pelan entah kenapa belakangan hari ini Haechan mulai lelah dengan panggilan itu

" Kayanya lo pernah ketemu deh, itu loh yang sering satu kelompok sama Mark"

Haechan memutar matanya mengingat siapa yang dimaksud, tapi Haechan tidak memiliki gambaran siapapun

" Kak ada teknologi yang namanya foto kenapa ngga liatin aja emang ngga ada fotonya?" Kesal Haechan dan Hendery terkekeh menyadari kebodohannya kemudian mengambil ponselnya.

Tunggu.... ini kan....

Haechan terdiam ketika melihat siapa yang ada di ponsel seniornya itu, pria itu adalah orang yang menjadi dunia Mark.

Orang yang Mark pandang dengan cara berbeda.

" Dari kapan kak?" Tanya Haechan lagi

" Baru sih, 3 harian mungkin?"

Pas banget kak Mark ngga pernah lagi ke sini

" Kak gue keluar bentar ya nanti gue balik kok"

Setelah mendapat anggukan dari Hendery Haechan dengan cepat berlari keluar dari ruangan studio kemudian ketika ia keluar dari ruangan ia bertemu dengan Dejun

" Eh Haechan ya, satu kosan sama Mark kan?"

" i-Iya..."

Kok dia tau? Mark cerita kali ya?

" Nah pas mau nanya, dia sakit apa gimana dah udah 3 hari ngga masuk kelas, prof pada nyariin"

" Duh ngga tau kak gue semingguan ini tidur di sini mau ada pameran, yaudah gue pulang deh nanti gue kabarin ya kak"

" Makasih ya, oiya Hendery ada di dalam kan?"

" Ada kak, oiya selamat ya semoga langgeng ya"

Yah kasian banget kak Mark....

Senyum Haechan sendu pada Dejun dan setelah itu kembali berlari

.

.

.

Haechan sedikit takut saat membuka pintu, saat ia pulang tadi Haechan beberapa kali menelpon Mark dan mengirimi orang itu pesan tapi tidak direspon sedikitpun.

Ngga mungkin dia bunuh diri dong? Masa sih patah hati doang?

Cicit Haechan dalam hati sambil memberanikan diri masuk ke dalam rumahnya

[Completed] Roommate || MarkhyuckWhere stories live. Discover now