28

1.4K 167 14
                                    

Semuanya kembali normal, Haechan akhirnya kembali satu rumah dengan Mark, dan mereka kembali seperti Tom and Jerry. Mark masih dalam perjuangannya memantapkan hatinya dan memikirkan bagaimana cara untuk menyatakan perasaannya. Mark tidak ingin hanya sekedar menyatakan, pasalnya lika liku yang terjadi antara dirinya dan Haechan sangat rumit, karena itu Mark ingin memberikan pengalaman yang berkesan juga saat menyatakan perasaannya nanti, sedangkan Haechan, masih berpura-pura tidak tau, setia menunggu pria itu memantapkan perasaannya

" Kak Mark makan!" Teriak Haechan dari dapur

Walaupun Mark sudah sembuh, tapi lambung Mark ibaratnya sedikit rusak karena itu jika Mark salah makan atau telat makan sedikit, asam lambungnya kembali naik, dan Haechan benar benar menjaga makan Mark sejak itu.

" Bawain ke kamar aja gue lagi nugas" Teriak Mark lagi dari kamar

" Auch auch auch... sakit woi!" Kesal Mark pasalnya tiba tiba Haechan menjewer telinganya dan menyeretnya keluar

" Lo kalau nyambi tugas 3 jam baru abis itu nasi di piring, udah makan dulu paling juga sepuluh menit, asam lambung lo naik gue yang repot!"

" Iya iya iya bawel!"

Setelah itu mereka makan bersama sambil menonton tv, ditengah tengah mereka makan, Mark tiba tiba ingat, mereka tidak pernah membahas masalah mereka, tiba tiba berteman saja, Mark tau Haechan mungkin ingin melupakan dan mengabaikan masalah itu, tapi tetap saja Mark penasaran kenapa Haechan tiba tiba marah dan mengabaikannya.

" Chan gue boleh nanya ngga?"

" Mhmh" Angguk Haechan dengan mata yang masih terfokus pada tv

" Itu yang masalah kemarin, lo kenapa ya ngejauhin gue gitu, salah gue dimana? Lo bilang juga ngga salah gue? Terus kenapa gue yang kena? Gue ngga memancing keributan kok, penasaran aja kalau lo ngga mau jawab ngga papa, gue bakal lupain"

Ucap Mark hati hati, Haechan menatap Mark sebentar, di mata pria itu ada tatapan khawatir takut sekaligus penasaran, Haechan terkekeh pelan dan satu ide pun muncul di kepalanya, tidak mungkin kan Haechan jujur perihal kesalahpahaman itu.

" Gue lagi stress dan banyak masalah..." Jawab Haechan santai mulai mengarang cerita

" Gue boleh tau?"

" Eung.. "

" Kenapa?"

"Gue dijodohin"

Mark tersedak, susah payah ia memukul mukul dadanya, sedangkan Haechan tersenyum puas karena reaksi Mark sesuai harapannya. Haechan pun dengan santai menyodorkan minumnya dan Mark meminum dengan cepat air itu sebelum ia mati karena tersedak.

" Lo dijodohin?!" Tanya Mark lagi panik

" Iya gue dijodohin Mark bukan dibunuh santai...."

Mark menghela nafasnya panjang, kalau bagi Mark sih berita ini sama menakutkannya dengan berita pembunuhan

" Terus? Dijodohin sama siapa?" Tanya Mark lagi penasaran

"Teman bokap gue.."

" Terus lo mau aja? Umur Berapa?"

Jujur Mark kesal karena Haechan bercerita sepenggal sepenggal, Mark kan jadi penasaran. Sedangkan Haechan setengah mati menahan tawanya karena reaksi Mark jujur di luar ekspektasinya.

" Ya engga lah, om om gitu mana gue mau... makanya gue sampe stress, belum lagi tugas, di club gue juga di bully, terus elo marah marah, gimana ngga murka gue"

Mark mengurut pelan dadanya, hampir saja ia patah hati lagi dan mungkin masuk rumah sakit lagi.

" Tapi lo diamin gue doang, yang lain ngga"

[Completed] Roommate || MarkhyuckDonde viven las historias. Descúbrelo ahora