25

1.3K 149 2
                                    

Haechan tersenyum lebar sedangkan Renjun menatap temannya itu kesal.

" Ini minumnya tuan muda!" Sarkas Renjun pasalnya Haechan yang benar benar menjadikan Renjun menjadi babu.

Beruntung kaki Haechan tidak terluka parah hanya saja dokter mengatakan Haechan benar benar tidak boleh bergerak selama beberapa hari. Dan sejak saat itu apapun keperluan Haechan Renjun yang mengambilkannya.

" Heheh, kan gue ngga boleh jalan Njun, lo ngga mau teman lo ini tambah sakit kan?"

" Suka suka lo" Dengan Kesal Renjun menyentil kening Haechan dan Haechan hanya terkekeh.

Ting Tong

" Bentar gue buka pintu" Haechan pun mengangguk dan kembali merebahkan badannya.

" Loh kak Ma-"

Mark dengan cepat mendekatkan jarinya ke mulutnya menyuruh Renjun untuk diam.

" Siapa Njun?" Teriak Haechan dari kamar

Renjun menatap Mark sebentar dan Mark menggelengkan kepalanya

" Uhm itu.. Abang gojek"

" Oooh..."

" Buat Haechan kak?" Bisik Renjun dan Mark mengangguk pelan

Renjun tersenyum tipis, melihat Mark yang sangat khawatir sambil sesekali melirik ke dalam.

" Kemarin kata dokter ngga parah kok, cuma ya gitu belum boleh jalan, palingan seminggu nanti sembuh kok kak"

" Oh... oke... makasih...jangan lupa ingetin dia minum obat sama vitamin ya dia suka lupa"

" Iya kak siap, ada lagi?"

Mark menggelengkan kepalanya

" Gue udah iket dia kok kak tenang ngga bakal gerak dia" Renjun menghibur dan Mark terkekeh pelan sambil tersenyum tipis.

" Yaudah gue balik ya kalau ada apa apa telfon gue aja ngga papa"

" Siap makasih ya kak"

Renjun terkekeh pelan, melihat isi satu plastik yang Mark berikan, di sana ada Buah, Camilan, hingga cool pack dan masih banyak makanan lainnya.

" Hadeuh... ini gue ngasih alasan apa ke Haechan, orang gila mana yang ngasih segini banyak kalau ngga bucin!"

.

.

.

.

.

.

.

Mark memegang perutnya, buru buru ia ke kamar mandi karena perutnya terasa mual. Sebenarnya Mark sudah merasakan nyeri di perutnya ini beberapa hari yang lalu, bahkan sejak kaki Haechan cidera, tapi Mark mengabaikannya dan kini rasa sakit ini tidak bisa lagi Mark tahan. Mark berusaha memuntahkan isi perutnya tapi tidak ada satupun yang keluar. Ada rasa sesak dan panas yang menjalar dari perut hingga tengah dadanya, sangking sesaknya dadanya Mark kesusahan bernafas. Perlahan Mark merasakan pening di kepalanya, matanya benar benar berat. Mark meringkuk di lantai,mengerang kesakitan sambil meremas perutnya karena rasa nyeri dan ngilu itu semakin menjadi jadi dan sedetik kemudian pandangan Mark menghitam dan ia tidak bisa merasakan apapun

PRANK

Renjun buru buru berlari ke dapur dan menemukan Haechan yang tengah mengemasi pecahan kaca.

" Chan gelas gue... kenapa jatuh sih lo lempar apa gimana!" Kesal Renjun

" Ya maap, lepas aja tadi dari tangan gue!"

[Completed] Roommate || MarkhyuckWhere stories live. Discover now