26

1.4K 168 28
                                    

Haechan menghela nafasnya panjang, tertunduk lemah memainkan jarinya gugup. Haechan mencoba membuang pikirannya,tapi lagi lagi ia kembali teringat bagaimana ia menemukan Mark yang terbaring pingsan di lantai sambil meringkuk, kemudian saat Haechan menggotong tubuh Mark saat akan di bawa ke rumah sakit, tubuh pria itu benar benar panas Haechan sampai meringis sakit karena rasa panas itu.

Dia ngga mati kan?

Gue ngga bunuh dia kan?

Andai gue ngangkat telfon itu lebih awal

Anda gue ngga pindah

Ini salah gue...

Maafin gue Mark....

Haechan menyesali dirinya, setengah mati ia menahan air mata dan tangisnya karena Haechan tau ia tidak pantas untuk menangis saat ini. Renjun yang melihat Haechan menggigit bibir sambil menahan tangisnya menunggu dokter keluar memeriksa Mark hanya bisa mengelus pelan punggung Haechan untuk menenangkannya.

" Gimana dok?" Tanya Jeno dan Jaemin kala dokter keluar setelah memeriksa Mark sedangkan Haechan langsung membantu tidak siap mendengar apapun yang keluar dari mulut dokter itu.

" Itu asam lambungnya naik kayanya karna banyak pikiran dan stress, kalian lagi ujian? Atau dia lagi nyusun skripsi? Nah kayanya itu juga makan sering telat dan perutnya juga sering kosong, dia ngekos sendiri ya?" Jelas dokternya lagi

" Iya pak.." Jawab Renjun karena Haechan sudah sangat jelas tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun saat ini

" hmm kalau gitu saya sarankan untuk dirawat ya, soalnya dia itu udah masuk Gert dan kena gejala tipes, jadi benar benar harus istirahat total, karena dia ngekos sendiri ngga ada yang ngerawat dia dan kalau kenapa napa kalian juga bakal repot"

" Iya ngga papa dok yang penting teman saya bisa sembuh" Timpal Renjun

" Yasudah nanti untuk administrasinya langsung ke kasir saja ya, saya tinggal dulu permisi"

Setelah dokter itu pergi, Haechan tak kuasa menahan isak tangisnya, ia tentu atau apa yang menjadi beban pikiran Mark hingga membuat anak itu jatuh sakit seperti itu, apa lagi kalau bukan pertengkaran mereka.

" Chan udah ngga papa.. Bukan salah lo" Ucap Renjun mengelus pelan pundak Haechan pasalanya Haechan mulai menitikkan air matanya dan menangis terisak.

" Ta-tapi gu-gue... ka-kalu gu-gue ngga pin-pindah..." Ucap Haechan terbata dan susah payah dan Renjun langsung memeluk Haechan untuk menenangkannya

" Shht... udah udah.. .bukan salah lo gue billang...ngga ada yang nyalahin lo.. Mark juga ngga kenapa napa"

" Ta-pi.. Gu-gue.. Ha-hampir... bun-nuh-"

" Udah chan...jangan ngomong gitu... udah jangan nangis.. Nanti lo yang jadi sakit" Jaemin ikut ikut menenangkan.

Haechan hanya menangis terisak, ia tidak bisa mendeskripsikan seberapa menyesal dan bersalahnya dirinya pada Mark saat ini.

.

.

.

.

Johnny dan Jaehyun menatap Mark sendu masih terbaring lemah dengan infus yang terpasang di tangannya.

" Haechan masih ngga mau datang?" Tanya Johnny dan Jaehyun menggelengkan kepalanya pelan

" Lagian elu juga pas tau kabar itu langsung marahin Haechan, ya dia mana berani buat jenguk John"

" Ya gue panik lah, dia ngga ngangkat telfon Mark kaya gitu, bayangin dia ngga ngangkat, ni anak pingsan bahkan mati ngga ada ya tau"

[Completed] Roommate || MarkhyuckWhere stories live. Discover now