23.Rumah keluarga Pramana

75 5 0
                                    

Setelah di rawat selama 3 hari akhirnya nara dibolehkan pulang tak lupa dengan jeffan yang ikut mengantarkan nara pulang, setelah cukup sehat nara memutuskan untuk kembali pergi ke sekolah. Hari ini nara mulai sekolah dengan di antarkan oleh ayah nya karena khawatir dengan kondisi nara yang menurut orang tua nya belum stabil, tapi. Nara memaksakan diri untuk pergi sekolah akhirnya orang tua nara mengalah dan mengizinkan nara untuk pergi ke sekolah, tak lupa niko juga ikut bersama nara dan ayah nya sekalian ayah rizal mengantarkan kedua anak nya. Sesampai nya mereka di depan gerbang sekolah, nara dan niko turun dari mobil nya tak lupa sang ayah yang mengikuti anak nya hingga dalam koridor untuk memastikan bahwa mereka baik-baik saja, terutama nara yang baru sembuh dari sakit nya.

Mereka di bawakan bekal oleh bunda zea agar mereka tidak jajan sembarangan itu mereka terpaksa jika tidak mereka akan di marahi.

"Kalian ini, jangan jajan sembarangan gak sehat bunda bawain bekal buat kalian biar makan nya teratur apa lagi kalian ada ekskul pulang nya selalu sore.."

Ya seperti itu lah saat mereka di suruh membawa bekal perdebatan di pagi hari walaupun hanya memakan nya sedikit asalkan bekal tersebut di sentuh oleh mereka. Setelah kejadian itu membuat trauma nara kembali kejadian sepuluh tahun lalu dimana nara yang masih berumur tujuh tahun terjadi bencana alam yang membuat mereka hampir kehilangan nyawa mereka. Bom yang terjadi di daerah rumah mereka membuat banyak nyawa menghilang untung saja mereka bisa lari dari bencana tersebut, rumah mereka terkena bom dan di hari itu juga ada tragedi kebakaran yang membuat beberapa rumah hangus di lahap si jago merah.

Nara dan niko sudah berada di kelas nya masing-masing begitupun dengan ayah rizal yang sudah pergi dari sekolahan anak nya, untung saja pelajaran hari ini tidak terlalu menggunakan otak jika menggunakan otak nara akan merasa karena ia belum pulih total.

"Eh, nara lo gak papa kan?"tiba-tiba bunga datang dan bertanya pada nara.

"Gak papa, kok"ujar nara.

Citra menyingkirkan bunga dari tempat duduk nya yang membuat bunga hampir terjatuh, bunga berdecik kesal.

"Santai,"

"Sorry, ya gue gak jenguk lo. Gue mau jenguk lo tapi, keluarga lo gak ngizinin"ucap citra.

"Luka lo usah kering?"tanya bunga.

Plak

"Bego, orang baru tiga hari mana ada luka bakar yang sembuh cuman tiga hari"ujar citra.

"sakit anjir, kan siapa tau di kasih salep"ujar bunga yang mengusap-usap tangan nya.

"Ada beberapa luka yang udah kering"ucap nara.

"Adek lo, ikut jaga?"tanya citra.

Nara mengangguk.

"Pantesan, gue gak liat adek lo,"

"Om jeffan, juga ikut jaga"ujar nara.

"Om jeffan?"beo mereka.

"Siapa om jeffan?"tanya citra.

"Om lo?"tanya bunga.

Nara menggeleng.

"Terus?,"

"Dia, lagi deket sama aku. Walaupun umur kita beda jauh tapi, aku ngerasa nyaman deket om jeffan"ucap nara.

"Lo suka om-om?"tanya citra.

"Dia udah punya istri?,"

"Dia udah punya anak?,"

"Pasti dia udah punya keluarga,"

Mereka terus menanyakan pertanyaan yang membuat nara bingung harus menjawab yang mana dulu.

Mas Husband(On Going)Where stories live. Discover now