9.Tak terduga.

1.5K 191 23
                                    

.
.
.
.
"MAMAAAAAAAA!!"

DEG
Koko terdiam, mematung di tempat ketika melihat sosok pria manis bersurai pirang pucat panjang dengan bekas luka bakar di wajah nya terlihat tengah berjongkok sembari merentangkan kedua tangannya.

Ao berlari, gadis dengan dress pendek berwarna putih dengan ikat pinggang berwarna merah tersebut terlihat berlari dan masuk ke dalam pelukan orang yang di panggil nya 'mama'

GREP
Inupi memeluk putri nya, mendekap nya dengan mata terpejam tak memperdulikan Koko yang mematung di tempat.

"Hiks bunda hiks, Ao pingin pulang"ucap Ao terisak sembari memeluk inupi yang perlahan membuka mata nya.

Bulu mata lentik nya bergetar, menunjukkan manik zamrud yang begitu indah dengan tatapan sulit di artikan seolah sayu dan kelelahan.

"Tubuh kamu panas sayang, kamu sakit hum?gausah nangis, mama di sini"ucap inupi seraya menghapus air mata Ao yang merasa sangat nyaman berada di pelukan nya.

Koko sendiri hanya bisa terdiam. Sebelum nya, ia hanya merawat Ao di kamar dan ketika pria manis itu sampai si gadis kecil langsung bangkit dan berlari ke arah nya.

Inupi menggendong putri nya, sebuah rantai nampak mengikat pergelangan kaki nya pertanda kini ia milik Bonten sepenuhnya.

Mikey.. memasangkan rantai itu agar supaya inupi tak lari membawa Ao pergi dari istana nya.

Suara gesekan rantai terdengar, inupi menggendong Ao yang terlelap di pelukan nya dan melewati Koko kemudian menaruh anak gadis nya itu di atas kasur.

Tangan nya bergerak, mengelus kepala Ao dengan pelan dan tak memperdulikan apapun termasuk Koko seolah ia hanya angin yang berhembus di sana.

"...kenapa tak bilang?"

"?!"Inupi tertunduk, menatap datar ke arah tangan nya sendiri ketika Koko menanyakan nya hal itu.

"...kau sendiri peduli apa Koko?selama ini kau yang pergi"ucap inupi

Koko menekuk alis nya tak terima, menarik bahu pria manis itu dan menatap nya penuh murka.

"Kenapa tak bilang?!JAWAB AKU KENAPA TAK BILANG?!"teriak nya untuk tak membangunkan Ao yang terlelap.

Seishu menghela nafas panjang, tangan nya di tarik oleh Koko yang membawa nya pergi untuk bicara meninggalkan Ao yang terlelap di kamar bagaikan kamar putri raja nya itu

"Wow drama"ucap (name) yang duduk di pangkuan Mikey yang membawa nya pergi untuk menikmati acara minum teh (lagi lagi terpaksa)

Koko menarik inupi, membawa nya menuju ruangan nya sendiri di gedung itu lalu mendorong nya hingga terduduk di sofa.

Pria bersurai putih itu mengunci pintu, tak memperdulikan inupi yang meringis karena rantai di kaki nya telah menggesek kulit nya dengan kasar lalu mendongak ke arah pria yang di rasuki amarah.

Koko menarik kerah baju inupi, membuat nya mendongak ke arah nya yang terlihat begitu kesal lalu berkata"kenapa tak bilang?!AKU BERTANYA KENAPA TAK BILANG?!"

"KAU TERLALU FOKUS PADA KANTO MANJI SAAT ITU BANGSAT! APA KAU PERNAH BERPIKIR SELAMA INI AKU MENGHILANG UNTUK APA?!"Koko terdiam, inupi membentak nya dengan begitu keras dan nafas yang tersenggal senggal.

Pria itu menunjuk ke arah Koko, terlihat ekspresi nya yang begitu kesal lalu membentak nya sekali lagi"APA KAU PERNAH BERPIKIR KOKONOI?!KAU HANYA MEMIKIRKAN UANG MU ITU! AKU SELALU BERUSAHA MEMBAWA MU KEMBALI TAPI KAU TAK PERNAH MENENGOK LALU KENAPA?!"

"KETIKA KAU AKHIRNYA TAU APA YANG KU SEMBUNYIKAN KAU MARAH?!YANG HARUS NYA MARAH ITU AKU!!"teriak inupi murka.

Tarikan genggaman tangan Koko terlepas, menunduk dengan manik gemetar sebelum akhirnya bergerak merengkuh tubuh inupi yang mematung dengan wajah linglung

Bahu pria manis itu gemetar, mengepalkan tangannya dengan erat dan perlahan meringkuk di dalam pelukan sang kawan lama yang mendekap nya sangat erat.

Ia menangis, inupi menangis dan terisak berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan lelehan air mata yang selama ini berusaha keras ia sembunyikan.

Semua nya tumpah, tumpah begitu saja ketika Koko menyentuh dan memeluk nya.

Hari ini Inui Seishu telah kembali pada kokonoi Hajime. Di tanggal ini mereka kembali di satukan.

Dengan rantai yang mengikat pergelangan kaki sang submissive dan tubuh yang meringkuk di dalam dekapan sang dominan.

Inupi menangis, meraung sembari mendongak ke arah Koko yang Tersenyum tipis sembari menangkup ke dua pipi nya.

"Gomenne..kau malah jadi menangis karena ku"lirih Koko sembari mengecup dahi inupi yang memegangi ke dua tangan Koko dan menangis meraung Raung dengan suara yang terdengar menyayat hati.
.
.
.
.
.
"Lah? Maksud bunda apa?GAK MAU YA! DIA BUKAN BAPACK AKU!BAPACK AKU SPEK DAISUKE KAMBE YAH BUKAN KEK DIA!"teriak Ao yang sudah lebih baik sembari menunjuk Koko yang merasa tertohok oleh ucapan nya.

(Name) yang bersembunyi di balik kaki kakucho nampak terkikik, rantai yang mengikat inupi telah lepas. Dengan ganti ia harus memakai kalung yang memiliki pelacak di dalam nya.

"Bapak lu 11 12 Ama Daisuke"sahut inupi datar

"GAK MAU! MAU NYA YANG KAYA RAYA KEK KENMA!!"pekik Ao makin tertekan

"...nak, harta gua banyak btw"Koko yang tersinggung

"HUAAAAAAAA MAU YANG SPEK TANJIRO!!"

"SUARA GUA NIH SUARA TANJIRO!"teriak Koko yang sudah kesal lalu menggendong Ao dan menyumpal mulut nya menggunakan segembok uang yang berhasil membuat nya berhenti menangis dan tersenyum lebar.

"Hehe berarti emang bapak ku"

"...mata duitan, anak siapa lu?"sinis Koko

"Anak nya itadori Yuji x Muzan king"Ao

".....Mon maap?"inupi yang plonga plongo
.
.
.
.
.
(Name) membuka pintu. Hari telah menjelang tengah malam dan setelah drama menyebalkan itu nampak kini gadis tersebut tengah mengendap endap pergi dari kamar nya yang di penuhi mainan, boneka dan Nuansa putri tunggal kaya raya.

Gadis kecil itu cekikikan, berlari dan membuka sebuah pintu balkon besar di dalam sebuah aula.

Anak itu keluar, menatap pemandangan malam hari di luar balkon mewah ala abad pertengahan yang begitu membawa suasana kerajaan.

Angin berhembus, menerpa Surai putih yang menari nari di udara kala ia mendongak dan menunjukkan manik Lilac milik nya.

Manik yang di penuhi binar ketika ia melihat bayangan sayap putih dan sebuah kaki yang mendarat di atas palang pembatas memakai sepatu yang biasa nya di pakai anak berandalan bermotor berwarna putih dengan siluet jubah merah yang berkibar oleh angin.

(Name) Tersenyum, gaun tidur nya nampak berkibar kala ia merentangkan kedua tangannya dan berkata riang.
.
.
.
.
.
"Mommy!!"

TBC
Sebenernya kasihan Ama nem. Dia cuman pengen ibu nya doang.

Jangan lupa vote nya Minna (人 •͈ᴗ•͈)

(END)Kakucho Secret DaughterWhere stories live. Discover now