34.Aku Kurokawa

725 134 8
                                    

"dari mana kau mendapatkan bocah ini?Emma jangan menculik anak tetangga"ucap kakek sembari memijat pelipisnya dengan wajah frustasi. Kenapa cucu perempuan nya itu benar benar tak terkendali?

Emma nampak cemberut, menarik narik pipi gembul (name) yang saling beradu tatap dengan Mikey yang tersentak lalu berkata "eh kau bocah yang waktu itu menghentikan pertarungan Halloween"ucap Mikey

Emma memiringkan kepalanya, menatap gadis kecil di pangkuan nya itu lalu berkata "astaga apa anak sekecil ini bisa masuk dunia berandalan seperti itu?jangan bercanda ah Mikey"Emma menolak percaya.

(Name) sendiri hanya mengedipkan mata nya polos, menatap malas ke arah Mikey lalu menjawab"kalau iya memang nya kenapa?kau menyebalkan sih."

"UHUK-!"Mikey yang tertohok

"....pintar"Kakek yang manggut manggut setuju

Emma nampak kagum, mencubit pipi anak itu lalu menggelitik perut nya yang berhasil membuat si kecil tertawa di pangkuan nya.

"HAHAHAHA M-MATTE HAHAHA!"

"Hehe, lucu sekali siapa nama mu"ucap Emma tertawa sembari mengusap usap pipi nya pada pipi si kecil yang berusaha menjauhkan wajah nya dari diri nya

Anak itu mendongak, mengedipkan mata nya beberapa kali lalu berkata"Nama ku Kurokawa (name)!Papa ku Kakucho dan Ibu ku Izana!"

"Oh anak nya kak Izana ^^"Emma sedetik sebelum mematung dengan wajah cengo milik nya

"......he?"

"... Kurokawa?"kakek yang tercengang

"....he?"

"...memang nya ada apa dengan Kurokawa?"Mikey kebingungan

"....he?"Emma yang masih cengo.

Gadis itu melotot, mengangkat anak itu setinggi mungkin dan memperhatikan wajah nya sembari berteriak histeris"LOH PONAKAN GUA DONG ANYINK?!"

"Pa maksud?"Mikey kebingungan
.
.
.
.
.
"Marga asli ku itu Kurokawa dan aku punya kakak laki laki bernama Izana dari marga yang itu."ucap Emma menjelaskan. Gadis itu masih setia memangku si kecil (name) yang tengah menatap biskuit yang ada di tangan nya sembari menunduk seperti bayi gembul yang menatap mainan di tangan nya.

Mikey mengernyit. Kenapa Emma tak mengatakan nya dari awal?"jadi?dia juga kakak ku"

Emma mengangguk, membenarkan posisi si kecil (name) lalu berkata "ibu bilang dia di taruh di asrama. Tapi sampai sekarang ia belum pulang"

"Mama di panti, bukan asrama. Lagian bibi..Mama cuman anak tiri nenek"

DEG
Emma tercengang, tunggu fakta macam apa lagi ini?!

Gadis itu menunduk, menatap si kecil (name) lalu mengernyit dan bertanya "apa kau benar benar anak nya kakak?"

".....iya"ucap nya tentu tak berbohong. Gadis kecil itu bangkit, berkacak pinggang di depan 3 orang yang menatap nya lalu menunjuk ke arah mereka semua dan berkata

"Mama sudah sangat stress, Sano Shinichiro menipu dan memberi nya harapan palsu! Aku ke sini cuman ingin mengatakan jauhi mama"ke tiga orang itu tentu melotot, bukan kaget tapi syok bocah berusia 5 tahun bisa berbicara dan peduli terhadap lingkungan ibu nya.

"T-tapi-

"Gak ada tapi tapian, pokok nya jauhin mama!kalian tak pernah tau kan?setiap natal Mama selalu berharap bisa bergabung dan tertawa tapi ia hanya menatap dari jendela panti dalam kekosongan,"baiklah ke tiga nya tentu tertohok apalagi Emma yang sudah mulai berkaca kaca.

Gadis kecil itu tersenyum lebar, menggenggam tangan nya di balik punggung sembari menunjukkan senyum bahagia nya lalu berkata riang"Aku nekat ke sini cuman untuk itu, setelah ini mama pasti akan marah. Asal kalian tak melukai mama lagi aku tak apa"ke tiga orang itu terdiam

Cahaya matahari pun ikut menyinari sosok nya, si kecil dengan senyum semanis gula itu tersenyum makin lebar lalu berkata "Aku sangat menyayangi mama. Jadi aku melakukan ini untuk mama."

".....jadi nama mu (name)?"(name) menatap kakek lalu mengangguk

Pria tua itu tersenyum, mengusap kepala anak yang tertegun di depan nya itu lalu mengangkat nya dan memangku nya sembari berkata "kau tak perlu khawatir, kau cicit ku bagaimana pun juga ibu mu tetap cucu ku."

"......."
.
.
.
.
.
.
"KEMANA SAJA KAU!!"(name) berjengkit, bersweatdrop ria saat melihat Izana berlari dengan air mata yang menetes jatuh terlihat berlari lalu memeluk nya erat.

Yah, wajar Izana akan khawatir jika hari saja sudah semalam ini.

".....kau kemana saja?Ao mencari mu"ucap Inupi sembari menggendong Aoi yang menangis karena sudah terlanjur berpikir bahwa (name) di culik dan siap memberikan uang tebusan untuk teman nya itu.

"HUAAAAAAAAAA KAU KEMANA SAJA HUAAAA!!"teriak Aoi mengusap usap mata nya dengan kasar.

"A-aku.."(name) masih bersweatdrop ria.

Izana melepaskan pelukan nya, menatap wajah mungil anak di depan nya itu lalu kembali memeluk nya bersamaan dengan angin semilir yang berhembus di sekitar mereka.

(Name) tertegun, tubuh mungil nya berada di dalam pelukan Izana yang kemudian mengangkat nya sembari mengecup pipi gembul nya dan mengusap usap kepala nya pelan.

"Lain kali jangan di ulangi. Mengerti? Kemana saja kau bayi kecil ku"Kakucho terkekeh, mendekat lalu mencubit pipi anak nya lalu berkata

"Kau sangat aktif bahkan berlari dari orang tua mu hum?"

"Chichi yamero yo"kesal si kecil sembari menyingkirkan tangan ayah nya menggunakan telapak mungil milik nya.

Izana berdecak, mengusap usap kepala anak itu lalu mendekap nya dan membawa nya pergi meninggalkan semua orang yang begitu cengo di sana.

Siapa yang dulu menolak kenyataan bahwa DNA mereka sama?

"Izana jadi protektiv yah?jadi kangen Mak gua"Shion

"Bener, jadi kangen Mak"Mochi

Giliran gini aja pada kangen Mak

"...btw suami nya ketinggalan tuh"Cibir Koko mengarah pada kakucho yang merenggut dengan ilusi telinga anjing yang layu dari kepala nya.

"......"

"...Napa lu balik?"tanya Inupi saat melihat Izana kembali lalu dengan wajah slay nya, ia pun menyeret kerah baju kakucho sembari berkata

"Maap suami gua ketinggalan, ga mau jadi janda gua."Izana
.
.
.
.
.
"...keluarga TERCEMARa

TBC
Jangan lupa vote nya Minna (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

(END)Kakucho Secret DaughterWhere stories live. Discover now