(END)Kakucho Secret Daughter

19.sebuah tekad

.
.
Izana menekuk alis nya. Menggendong anak pungut itu di tangan nya lalu terus menatap ke arah mata nya.

Baiklah izana akui anak ini memang mirip dia san kakucho tapi siapa yang percaya bualan nya?!lagian izana kan laki laki, tak ada laki laki yang bisa hamil!

Kakucho tertawa kaku. Sungguh, pemuda itu juga kebingungan dan tak paham dengan keadaan namun ia juga tak bisa meninggalkan anak sekecil (name) dan Ao di tengah jalan sendirian.

Pemuda itu juga bisa melihat ketidak sukaan dari mata Izana ketika menggendong (name) yang terus meraih raih anting nya seolah itu adalah mainan yang di taruh di atas keranjang bayi.

".... berhenti bersikap kekanak-kanakan!berapa umur mu!"ucap Ao memukul bahu (name) yang menoleh lalu dengan polos nya menjawab

"5!umur kita masih 5 tahun!"ucap nya menohok Ao yang sejujurnya selalu ingin memukul wajah anak itu.

Izana bergeming, menatap dalam sosok Ao yang berada di gendongan kakucho lalu mengernyitkan alisnya dan berkata "kau mengingatkan ku pada seseorang"gumam nya lalu tersentak seolah menyadari apa yang ia lupakan ketika melihat wajah Ao.

Pemuda itu tersenyum miring, membenarkan posisi (name) di pelukan nya lalu menunduk mendekatkan wajah nya ke depan wajah Ao yang mematung lalu berkata"kau mirip bocah Inui itu rupa nya"hei, kalian pasti tak ingat jika dulu izana mengenal Inupi dan inupi juga sempat berada di gen ke 8 black dragon.

Ao tercekat, apa?apa ibu (name) mengenal ibu nya? Dan di satu sisi ia kan juga Inui!(meski Koko mengganti semua berkas putri nya dengan marga kokonoi dan memberikan satu pulau pribadi sebagai kompensasi atas kebodohan nya yang tak menyadari keberadaan Ao)

"I-inui?"ucap Ao berpura pura tak tau. Entahlah, ia hanya merasa bahwa izana mencurigakan dan berbahaya.

Sama seperti..

Mata Ao melirik, menatap (name) yang menikmati kehangatan ibu nya lalu membatin '(name) sama berbahaya nya dengan mikey'batin Ao. Ah tentu saja Ao menyadari hal itu. Toh dari awal memang hanya diri nya lah yang ada di sisi (name) dan terus menjaga nya dari kata lepas kendali.

Di mata Ao, (name) itu seperti adik perempuan yang sulit di atur. Meski sebenarnya (name) lebih tua beberapa bulan di atas nya, namun di mata Ao tetap saja (name) mirip sosok adik di mata nya.

Ao tak akan membiarkan saudara nya terluka. Mau di ikat hubungan darah atau tidak, ia telah menurunkan gen setia inupi dan Koko pada diri nya sendiri.

Inupi setia menunggu Koko dan terus mengajak nya kembali dan Koko termasuk karakter paling setia dalam beberapa kisah yang ku kenal.

Gen setia itu menurun pada anak mereka, membawa Ao pada level kesetiaan melebihi ke dua orang tua nya dan membawa nya pada tingkat setia kawan yang sesungguhnya.

Gadis itu tak akan meninggalkan (name) apapun keadaan nya. Ao akan tetap berada di sisi nya, tetap berada di samping nya dan akan tetap menjadi orang yang selalu menjadi senderan nya.

"...kita benar benar akan membawa pulang dua anak ini?"tanya Izana tak yakin

Kakucho menoleh, mengangguk. Bukan kah sudah ku bilang tadi? mereka tak punya pilihan lagipula jika di tinggal, (name) akan menangis dan berteriak di tengah jalan bahwa orang tua nya meninggalkan nya di sana.

Bisa berabe akhir nya jika mereka harus berurusan dengan mulut masyarakat yang sangat sensitif soal keadilan apa lagi soal melindungi Seorang anak anak tak bersalah.

"Tak ada pilihan lain. Kita akan menaruh mereka di rumah mu kak, aku juga akan menginap jika kau tak bisa mengurus nya"ucap kakucho berhasil membuat wajah Izana tertekuk kesal

"Tentu saja kau harus bertanggung jawab karena kau lah yang meminta ku membawa mereka!"sungut Izana lalu menoleh dan terdiam ketika melihat sosok (name) kecil telah terlelap sembari menyender pada dada bidang nya.

Tubuh kecil, kehangatan dari pelukan dan wajah seiras milik Izana. Entah kenapa Izana mulai luluh ketika melihat telapak tangan mungil itu meremat pelan kaos nya entah mimpi apa yang ia impikan.

Izana Tersenyum tipis, meniup poni (name) lalu mendekatkan wajah nya pada dahi sang putri sembari memejamkan mata nya.

Hal itu tentu tak luput dari penglihatan kakucho dan Ao yang mematung. Baiklah..apa mereka tengah di suguhi dua bidadari dalam wujud berbeda?!

"..entah apa yang anak ini impikan..ku pikir itu mimpi yang menyenangkan"gumam Izana Tersenyum tipis

Meanwhile mimpi nem bilek:/dorong Mikey Ampe nyemplung kawah gunung berapi sambil ketawa ngakak kek nenek lampir

"....mampus lu..makan nya Jan jadi beban.."gumam (name) di sela sela tidur nya ketika izana dan kakucho mulai berjalan meninggalkan lokasi sembari membawa nya dan Ao di pelukan mereka.

"....gua tau mimpi apa nih bocah"gumam Ao dengan keringat dingin bercucuran merasa tak habis pikir kenapa (name) masih berani melakukan perang dingin dengan seorang Sano Manjiro pemimpin organisasi kriminal paling keji di masa depan.

Bonten

TEN: Tenjiku. Bukti kalau Mikey gak bisa lupain izana walau kenangan nya cuman rasa sakit dan pilu juga rasa kasihan pada sang kakak.
.
.
.
.
"Engh-?"lenguh sosok anak kecil bersurai putih yang tengah terlelap di atas sebuah kasur.

Manik nya perlahan terbuka, mengerjapkan nya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina nya sebelum akhirnya sadar dan menatap interior ruangan tersebut

"....."(name) terdiam. Tunggu, bukan kah ini kamar nya di masa depan?bukan!bukan kamar di mansion Bonten tapi kamar nya sebelum terjebak dalam geng tersebut!

Ini rumah kakucho yang dulu di gunakan (name) tinggal! Hanya beberapa interior yang di ubah namun tak dapat menyembunyikan rasa familiar akan tempat yang di sebut rumah.

Anak itu bangkit, terkejut ketika melihat sosok izana terlelap di bawah kasur dengan kepala yang ia taruh di atas ranjang lalu terdiam.

(Name) bergerak, menyingkap poni Izana lalu terdiam beberapa saat. Ia merindukan ibu nya ini..

Ia ingin ibu nya selamat tak peduli apa pun yang perlu ia bayar (name) hanya menginginkan ibu nya.

Anak itu terdiam, Tersenyum tipis sembari bergumam"mulai sekarang aku akan melindungi mommy"

TBC
Jangan lupa vote nya Minna (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)