Another Family : Pertengkaran

562 92 61
                                    

- 𝘼𝙉𝙊𝙏𝙃𝙀𝙍 𝙁𝘼𝙈𝙄𝙇𝙔 -

Terpecah menjadi dua, yang mana para pemeran utama dalam pertengkaran itu sekarang sudah selesai dengan kerusuhan mereka. Sowon dan Sinb duduk dengan raut wajah datar mereka, rambut sudah berantakan, salah satu hidung Sowon dimasuki buntalan panjang tisu, sementara kedua lubang hidung Sinb juga dimasuki buntalan tisu sampai ia bernapas melalui mulut saja.

"Yak!"

"Ah, Eonnie tidak lagi." Umji menahan Sowon yang siap memulai pertengkaran lagi.

Sinb sih mempunyai andalan, yaitu mengacungkan jari tengah sehingga Yerin dan Eunha membusungkan dada mereka menantang. Yuju mengambil pajangan kaca siap melempar, tapi Umji lagi-lagi menahannya.

Sowon mendengkus sebal, tisu yang menutupi salah satu lubang hidungnya itu terpental dengan warna kemerahan di ujungnya. Gadis Lee tertua itu beranjak dari duduknya, ia berkacak pinggang menantang kembali.

"Kalian bertiga," tunjuk Sowon. "Die~" Sowon berlagak memotong lehernya menggunakan telapak tangan.

Sinb menghembuskan napasnya sekuat tenaga sehingga dua buntalan tisu itu terhempas ke depan bak peluru  yang melesat cepat.

"Yak, jangan karena kau tinggi dan tua, kami akan takut padamu, ya!" tunjuk Sinb menantang.

"Hei, bocah tengil!" balas Sowon. "Dan kau pikir kami akan mengalah pada bocah ingusan seperti kalian, hah?"

"Ingusan?!" Sinb mengangkat sebelah kakinya hingga mendarat sempurna di atas meja. "YAAAAKKK!"

Yerin dan Eunha melotot kaget, mereka sama-sama mengusap dada karena saking kencangnya teriakan Sinb barusan.

BWAHAHAHAHAHAHA!

Sowon tertawa renyah mendengar teriakannya, merasa bahwa tawanya terlalu garing, ia menepuk bahu kedua adiknya minta sahutan tawa agar tak terlalu memalukan.

"Apa?" tanya Yuju dingin.

"Kenapa?" Umji juga bertanya dengan raut wajah dongkolnya.

Sowon berhenti tertawa, ia merotasikan bola matanya malas sambil mendengkus sebal. Tidak ada yang bisa diajak berdiskusi memang. Entah itu Yuju ataupun Umji, mereka berdua sama saja.

"Hello bitch!" sapa Sinb sambil menaik turunkan alisnya. "Bersiaplah untuk—"

"Eh, jangan!" potong Umji. "Jangan bertengkar sekarang."

"Itu benar," sahut Eunha setuju. "Sekarang aku harus mempersiapkan ujian akhir semester."

Yerin mengangguk juga. "Benar, aku juga harus mempersiapkan ujian akhir dan mengikuti tes agar masuk ke universitas impianku."

"Jadi bagaimana?" tanya Umji.

"Eum, besok saja, bagaimana?" Eunha mendapatkan saran.

"Besok aku ada acara makan dengan temanku," kata Yuju.

"Besok lusa saja, bagaimana?" Sinb menyalurkan sarannya.

"Deal!" Sowon menyetujuinya, ia mengulurkan tangan.

"Deal!" Sinb menjabat tangan Sowon.

"YAAAAKKK!" teriak keduanya marah saat menyadari sentuhan tersebut. "Menyebalkan!" Kompak mereka memalingkan pandangan sambil melipat kedua tangan di bawah dada.

"Ayo!" ajak Sowon pada adik-adiknya.

"Ke mana?" tanya Yuju.

Sowon merotasikan bola matanya malas, lalu ia menyeret saja kedua lengan adiknya itu agar tak memperpanjang waktu berhadapan dengan saudara mereka yang lain. Kini yang tersisa di sana adalah Yerin, Eunha, dan Sinb.

Another Family || GfriendWhere stories live. Discover now