Another Family : Perdebatan

371 96 52
                                    

- 𝘼𝙉𝙊𝙏𝙃𝙀𝙍 𝙁𝘼𝙈𝙄𝙇𝙔 -

"Nilai bahasaku lima, Ayah."

Terdengar suara tawa di seberang sana, hal itu justru membuatnya menarik napas dalam-dalam.

"Ayah menertawakan aku karena aku bodoh, ya? Argh, aku benci sifat pemalasku!"

"Aigo, jangan seperti itu, Putriku Yuju. Kau sudah berusaha untuk mencapai nilainya, bukan?"

"Eung."

"Mau hadiah apa dari Ayah, hm? Nanti Ayah kirimkan ke sana, jangan bersedih."

"Aku tidak mau apa-apa."

"Mau dikirimkan tutor? Atau ikut les?"

"Sepertinya begitu."

"Tapi itu tidak akan mengganggu waktu bermainmu? Ayah khawatir kau kelelahan dan melupakan waktu bersenang-senang."

"Entahlah, aku mau belajar."

"Baiklah, Ayah akan berbicara pada Eonnie-mu, Ayah akan bilang bahwa kau harus ikut les."

"Ya, terima kasih, Ayah."

"Ayah kirimkan sneakers limited edition, ya. Jangan sedih lagi~"

"Eung, terima kasih sekali lagi Ayah."

"Sama-sama. Selamat malam, mimpi yang indah."

"Ayah juga."

Dan panggilan berakhir setelahnya, Yuju menghembuskan napas berat. Dia mengerutkan dahinya bingung, tak melihat keberadaan kertas hasil ulangannya hari ini.

"Tidakkah lima terdengar lucu?"

"Yak."

Yerin menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman, bukan hanya bagian bibir yang tersenyum sekarang, tapi sampai pada kedua matanya juga. Yuju hanya menatapnya dengan sinis, ia beranjak berdiri dari ranjangnya siap mengambil kertas ulangan tersebut. Tapi Yerin bergerak cepat menghindarinya.

"Yak, jangan membuatku marah."

Yerin menggeleng lucu. "Tidak."

"Kembalikan itu."

"Aku kira kau gadis dingin yang tak akan mengadu, tapi ternyata aku salah," celoteh Yerin gemas. "Aigo, manja juga ternyata."

"Berikan kertas ulangan itu padaku!" tandas Yuju sambil menunjuk Yerin.

Yerin menggelengkan kepalanya lagi. "Tidak mau."

"Lagipula kenapa kau masuk ke sini tanpa izin?" Yuju bertanya sewot. "Sana pergi, ini bukan kamarmu, ya."

"Sowonnie yang menyuruhku," kata Yerin. "Ayo, kita harus makan malam."

"Tidak nafsu!" cetus Yuju.

"Ya ampun, entah kenapa aku harus berurusan dengan dirimu sekarang." kata Yerin sambil menghembuskan napas berat. "Lee Yuju, ayo cepat turun ke ruang makan."

Srekh!

Yuju berhasil mengambil paksa lembar kertas itu dari genggaman Yerin, tanpa cacat atau kehilangan satu helai pun. Dia menunjuk ke arah pintu dengan sorotnya yang dingin, memberi Yerin sebuah peringatan bahwa dia sedang tidak ingin diganggu sekarang.

"Apa?" tanya Yerin. "Aku lebih tua satu tahun darimu, ya."

"Keluar dari sini."

"Sowonnie menyuruhmu untuk ke ruang makan." Yerin bersikeras.

Another Family || GfriendHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin