Another Family : Siapakah?

392 95 64
                                    

- 𝘼𝙉𝙊𝙏𝙃𝙀𝙍 𝙁𝘼𝙈𝙄𝙇𝙔 -

"Dia bukan putriku."

Donghae meraih tangan Tiffany, ia menggenggamnya serta menatap penuh harap kepada Sang istri. Sebelah tangan Donghae yang menganggur terangkat, ia mengusap air mata di kedua pipi istrinya itu.

"Tapi, aku tidak masalah sampai sejauh ini. Dia tidak begitu menyusahkan bagiku, malahan aku sudah menyayanginya sejak jauh-jauh hari."

"Terima kasih."

"Kenapa berterima kasih?"

Donghae merengkuhnya. "Terima kasih karena merawatnya, mencintainya, dan sampai menyayanginya. Dan maaf, karena telah berbohong kepadamu."

"Bohong? Bohong tentang apa?"

"Tidak." Donghae mengusap surai Tiffany. "Mari kita tidur, ini sudah terlalu larut. Kau juga pasti lelah karena seharian ini bekerja."

"Malam ini aku akan tidur dengannya," bisik Tiffany. "Aku akan berbisik padanya bahwa dia adalah putriku juga."

"Terima kasih, Tiffany ah."

- 𝘼𝙉𝙊𝙏𝙃𝙀𝙍 𝙁𝘼𝙈𝙄𝙇𝙔 -

Kecanggungan sedang menimpa para keturunan Lee, yang mana hal itu terjadi pasca tiga di antara mereka memutuskan turun dari mobil semalam. Kini tidak ada percakapan bernada canda, ataupun pertengkaran bernada canda. Keenamnya sama-sama canggung.

"Sinb yya," panggil Yerin.

"Ya?"

"Bisakah kau, meminta kepada Ayah untuk mengizinkan Eonnie menyetir?" tanya Yerin penuh harap. "Begini, nanti yang akan mengantar serta menjemput kalian ke sekolah adalah Eonnie, bagaimana?"

Sowon mengambil segelas air di dekatnya, ia meneguknya hingga habis setengah. Sinb tampak kelabakan di tempatnya, apalagi saat menjadi pusat perhatian semua orang.

"Kenapa menyuruhku?" Sinb bertanya tidak percaya.

"Karena kau anak kesayangan Ayah," jawab Yerin. "Kau selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Jadi, kumohon." mohon Yerin sambil menggenggam tangan Sinb.

Sinb melepas genggaman Yerin. "Maaf, aku tidak bisa terus meminta kepada Ayah."

"Kenapa?"

"Entahlah, aku hanya merasa bahwa ... aku sudah terlalu banyak meminta apa-apa pada Ayah. Dan lagipula ... bukankah lebih nyaman tidak menyetir, ya?"

"Kau mau merepotkan orang asing itu?" Yerin sedikit menaikan nada bicaranya.

"Orang asing?" tanya Eunha bingung.

"Apa maksudmu?" Sowon menyahut tidak terima.

"Kau," kata Yerin pada Sowon. "Dan adik-adikmu, adalah orang asing itu."

"KAU SUDAH TIDAK WARAS?" bentak Yuju tersulut. "Di sini kau yang orang asing!"

"Tidak." Sinb beranjak dari duduknya. "Hentikan, kalian tidak boleh bertengkar seperti itu. Tidak boleh, ya."

Umji mengangguk setuju. "Apa yang dikatakan Sinb itu benar, kalian tidak boleh bertengkar. Ini juga masih pagi, ayolah."

PRANK!

Jeritan menyahut ketika Yerin mengambil gelas dan mengempasnya ke lantai. Suara pecahan gelas itulah yang menyebabkan jeritan dari mereka.

"EONNIE, HENTIKAN!" bentak Sinb lepas begitu saja.

Another Family || GfriendWhere stories live. Discover now