Trapped || Dua

6K 482 455
                                    

Jangan lupa follow dulu sebelum baca ruanghalu21

Jangan lupa follow dulu sebelum baca ruanghalu21

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bener-bener nih kak tunggal kaya raya.

Jangan lupa vote dan komen!
Spam komen disini!

Selamat membaca❤️
Tandai typooo!

***

Loli kira putra semata wayangnya akan luluh di pagi hari ketika bangun tidur, ternyata semua yang dia harapkan semalaman tidak terjadi. Alkeno sedang merajuk pada dirinya pagi ini, anak itu duduk di sofa dengan tangan yang dia sedekapkan di dada dan wajah memaling tidak mau menatap Mamanya.

Kalo modelan marahnya sang anak seperti ini, yang ada hasrat untuk membuatnya marah lagi justru menggebu-gebu. Ini terlalu menggemaskan menurutnya. Tidak ada seram-setamnya menurut Loli.

Dengan senyum tertahan Loli mendekat, di tangannya sudah ada nampan berisi susu putih dan roti berisi selai cokelat kacang.

"Ken..."

Bocah itu diam saja, dia merajuk dengan bibir maju beberapa senti dan tidak menatap sang Mama yang sudah berjongkok di depannya.

"Di panggil kok diem aja, hm? Yang manggil Ken ini Mama loh. Emang Mama pernah ngajarin Ken gak jawab kalo ada yang manggil. Bukannya itu gak sopan, hm?"

Semarah apapun anaknya, Loli tetap mengajarkan kesopanan jika di panggil harus tetap menyahut. Jika ada masalah atau hal yang mengganjal pun kuncinya ya komunikasi. Harus jujur tentang apapun yang kita rasakan.

Mendengar apa yang di ucapkan Mamanya, Ken akhirnya menyahut. Tapi tak lama berpaling lagi dan itu membuat Loli terkekeh gemas.
Bocah itu menoleh heran melihat Mamanya terkekeh, dia merasa tidak ada yang lucu. Lalu, kenapa Mamanya terkekeh seperti itu?

"Mama kenapa sih? Olang aku lagi malah kok ketawa!" sebalnya.

Bukannya menghentikan tawanya, Loli justru semakin tertawa. Ah, Ken benar-benar lucu menurutnya. Tapi, tidak dengan Ken. Anak itu justru menatap Mamanya tak habis pikir, dalam pikiran anak empat tahun lebih itu, dia lagi marah, kenapa malah di tertawakan seperti diejek? Membuat dia semakin meredang saja.

"Maaf ya, Ken. Maafin Mama." kata Loli sembari meredakan tawanya. Senyum manis Loli ulas dan dia tarik tangan anaknya untuk dia genggam. "Maafin Mama, yaa. Mama janji, besok Mama gak bakal ulangi lagi, Mama—"

"Bohong!" potong Ken cepat dengan tatapan tidak suka. "Mama janji-janji telus ke Ken, tapi Mama tetep aja pulangnya telat, Mama gak ada waktu buat Ken, kadang pagi-pagi aja Ken bangun yang nunggu Tante Nola bukan Mama." teriak bocah itu dengan mata berkaca-kaca, anak itu teramat kesal, dia tidak suka dibohongi apalagi jika sudah di janjikan selalu mengingkari.

Mungkin jika Ken sudah beranjak besar, kemarahannya sekarang ini bukan hanya sekedar teriakan marah bocah berumur empat tahun lebih yang kesal. Tapi, mungkin ada rasa muak yang membuatnya bisa saja benci dengan orang tuanya yang sibuk.

Trapped [Selesai]Where stories live. Discover now