Trapped || Lima

4.2K 398 214
                                    

Follow dulu sebelum baca! ruanghalu21

Follow dulu sebelum baca! ruanghalu21

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Menuhin layar poto lo, Tra!

***
Jangan lupa vote dan komen!
Selamat membaca❤️
Tandai typooo!

Spam komen dulu sebelum bacaaa!

***

Melihat Loli yang tampak biasa saja membuat Chatra mendengus. Pria itu melirik melalui ekor matanya dimana Loli memasuki lift sampai pintu lift tertutup.

Tangannya sedikit terkepal, saat masih kesal-kesalnya Chatra menangkap senyum Lucy yang begitu pahit membuat sakit matanya. Mendelik melihat posisi mereka yang masih berdekatan, Chatra langsung melepaskan rengkuhan bahkan mendorong Lucy hingga terhuyung.

"Chatra!"

Pria itu tidak peduli, Chatra justru melepaskan jasnya dan melemparkan kepada Andi yang masih linglung di belakangnya.

"Buang atau bakar itu jas, saya gak mau pake lagi karena ada kuman yang menempel disana."

Lucy melotot mendengarnya, dia tidak terima di katai seperti itu. "Enak aja kuman!" serunya. "Kamu gak lihat ini aku cantik—"

"Brisik!" potong pria itu dan berjalan begitu saja.

"Heii! Gak bisa git—"

"Andi!"

Andi yang tadinya masih bengong langsung melaksanakan tugasnya, dia lantas menatap Lucy dengan tatapan mengejek.

"Menyingkir atau saya paksa, Nona?"

Kelewat dongkol karena perlakuan Chatra yang terkesan mempermalukannya, Lucy pergi dengan sendirinya tidak lagi mengejar Chatra. Wanita itu melirik dengan dengusan sebal dan pergi dari sana.

"Sialan gak di kejar gue!"

Kalimat itu masih Andi dengar, dia menahan tawanya seraya memutari mobil dan duduk di kemudi.

"Siapa dia minta di kejar." gumamnya begitu lirih.

"Ngomong apa kamu!?" sentak Chatra yang masih dalam mode singa.

Andi gelagapan, dia langsung menggeleng cepat dan melajukan mobilnya. Tidak perlu bertanya atau mengajak bicara sang bos, Andi lebih baik cari aman dari pada mengusik ketenangan pria angkuh iti.

"Saya nyuruh kamu buang atau bakar jas itu, kenapa masih di bawa masuk ke mobil!?"

Andi mendelik, baru ingat tentang jas tersebut. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ah iya, maaf bos. Daripada di buang atau di bakar sepertinya lebih baik saya sumbangkan saja." untung saja otaknya encer mencari alasan supaya tidak di semprot.

Tapi, sepertinya alasannya tersebut terdengar sangat mulia. Tidak apalah, itung-itung untuk menambah amal ibadah sang bos yang minim akhlak itu.

Eh??
Mikir apa dia tadi?

Trapped [Selesai]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora