Trapped || Tiga

5K 442 185
                                    

Jangan lupa follow dulu sebelum baca ruanghalu21

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SEBELUM BACA!

SPAM EMOT BUAT PART INI!

SELAMAT MEMBACA 🖤
Tandai typooo!

***

Apartemen Loli menjadi sangat ramai ketika para sahabatnya datang. Apalagi banyak yang sudah berkeluarga seperti Nora, Sindy, dan Geyra. Dan sudah pasti mereka membawa anak-anaknya.

Yang masih setia jomblo sih Via, bilangnya jomblo tapi gak tau juga.

Para ibu-ibu sibuk membuat sesuatu di dapur, sedangkan para anak-anak bermain di ruang tengah. Diantara anak mereka semua, yang paling tua adalah anak Geyra dan Nora, sedangkan di bawahnya lagi anak Sindy dan Loli memiliki umur yang hampir sama. Lebih tua Ken satu tahun saja.

"Dean boleh pinjem mainan Ken, tapi jangan di lusak ya."

"Lusak?" ledek Giya dengan wajah tengilnya membuat Ken melirik sinis.

"Apa sih Kak Giya, ikut-ikut aja! Sana jauh-jauh dali Ken!" serunya marah.

"Dari kali bukan dali." lanjut anak perempuan itu yang berumur sepuluh tahun.

Ken semakin mendelik, bocah itu berdecak pinggang menatap Giya kesal. "Gak usah buat aku kesel ya Kak Giya! Aku lapolin ke Paman Al kalo kakak nakal!" ancamnya. "Bial aja nanti, bial di hukum!"

Semua yang ada di sana tertawa mendengar seruan pemuda cilik itu. Yang diancam hanya pura-pura sok takut dengan tatapan meledek membuat Mayra maupun Ghava—kembaran Giya—menggeleng pelan. Adiknya itu memang super jail.

"Coba aja bilang, emang kamu berani sama Papa aku." lanjutnya meladeni.

"Belani dong! Aku suka diajak Papa ke kantor Paman Al kok! Huu, aku suka main kesana!"

"Aaa—"

"Udah deh, kamu ini." tegur Ghava membuat Giya menyengir lebar. "Masa sama anak kecil gak mau ngalah sih."

"Orang bercanda aja tau." belanya dengan bibir mengerucut. Tapi matanya menyipit kala melihat tatapan Ken seperti mengejeknya. Anak itu merasa di bela oleh abangnya itu.

"Udah, Ken main lagi sama Dean sana." suruh Mayra. Gadis itu biasanya juga jail, tapi sekarang sedang tidak ingin karena tau keadaan Ken masih belum terlalu stabil.

"Iya-iya!" serunya senang lagi. "Dean-Dean ayo kita main lagi!"

"Aku pinjem yang ini ya, Ken."

"Iya, yang penting jangan di lusak ya! Itu dari Papa aku lohh."

Dari kejauhan Loli melipat bibirnya, merasa sedikit sesak ketika anak itu selalu membahas tentang sang Papa. Sampai sekarang Loli sangat bingung bagaimana membuat keadaan yang dulu menjadi lebih baik lagi.

Trapped [Selesai]Where stories live. Discover now