Trapped || Tujuh

3.4K 407 217
                                    

Dari magrib hujan lebat, aku takut mau buka HP heheh

Terus sekarang baru redaaa

***

Jangan lupa follow dulu baru baca! ruanghalu21

Jangan lupa follow dulu baru baca! ruanghalu21

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anak satu ini beneran meresahkan lohh

***

Jangan lupa vote dan komennya!

Spam komen disini sebelum baca!

Selamat membaca💜
Tandai typooo!

***

Sampai hari sudah berganti petang, belum ada keputusan tegas yang di ambil oleh Loli. Para sahabatnya hanya bisa diam saja, tidak juga memaksa karena mereka tau Loli butuh waktu untuk berpikir menggunakan otaknya sendiri.

Semua sudah pulang, sebagian besar dari sahabatnya sudah berkeluarga, bahkan hampir semua memiliki pasangan selain Via yang entah belum muncul hilal jodohnya sedangkan Loli ya seperti yang terlihat.

Mereka harus pulang, ada tanggung jawab besar yang mereka pegang. Alhasil, sekarang Loli sendirian. Tidak juga sih, ada Ken yang menemaninya.

Merasa tubuhnya sudah membaik, Loli memutuskan untuk ke dapur. Sebenarnya ada banyak makanan yang sudah di siapkan oleh sahabatnya, tapi sekarang sudah dingin. Jadi, Loli memutuskan untuk memanasinya kembali.

"Masak banyak juga mereka," gumamnya melihat banyak makanan yang tersaji di meja makannya.

Melihat makanan yang di buat oleh sahabat-sahabatnya, Loli jadi kepikiran tentang perbincangan mereka tadi. Loli cukup terusik dan merasa bingung, maksud temannya mungkin baik, tapi dia juga sulit jika memutuskan pergi. Memang benar, pasti temannya akan membantu dirinya, tapi tidak mungkin dia akan terus bergantung pada sahabat-sahabatnya itu.

Apalagi, hutangnya masih banyak yang belum lunas. Bahkan dia baru membayar belum ada dari setengahnya pada rentenir.

Selama ini masih aman, dia masih bisa membayar tiap bulannya tanpa adanya kekerasan dari para anak buah rentenir itu. Tapi, jika dia pergi meninggalkan Chatra, keluar dari ikatan dengan cowok itu. Apakah bisa tetap baik-baik saja? Memikirkan biaya pengobatan Ken sendiri saja membuatnya pusing. Apalagi di tambah hutang.

Sepertinya Loli belum sehebat itu berdiri dengan kakinya sendiri.

Ting! Tong!

Lamunan Loli buyar, dia mengangkat alis bingung saat mendengar bel berbunyi. Terdiam sesaat, dia menebak dalam hati siapa yang datang.

Ini... Bukan Chatra lagi, kan?

Mendadak Loli merasa sedikit takut, efek yang terjadi semalam membuat dia trauma. Menelan saliva susah payah, Loli mematikan kompornya dan berjalan ke arah pintu dengan perlahan.

Trapped [Selesai]Where stories live. Discover now