2 - Sorry, Dirga

111K 6.1K 19
                                    

Memasuki halaman rumah dengan wajah ditekuk, memarkirkan motor di garasi, lalu masuk begitu saja tanpa mengucap salam meskipun tahu jika di rumahnya tengah diadakan acara reuni akbar teman-teman sang mama semasa SMA.

"Itu anak kamu, Rin?" Mendapat pertanyaan demikian, Arini kontan menoleh, mendapati anak sulungnya telah pulang dari sekolah membuatnya segera menegakkan punggung sebelum berseru, "Dirga, sini!"

Perintah yang sebenarnya enggan Dirga turuti. Bertemu dengan banyak orang, terlebih teman sang mama adalah wujud terciptanya ketidaknyamanan dalam dirinya.

Berjalan pelan ke arah Arini, memberi salam pada wanita itu sebelum mendapat isyarat untuk membalas sapaan orang-orang yang salah fokus dengan kehadirannya.

"Ganteng banget anak sulung kamu, pasti ceweknya banyak."

"Dirga lagi nggak ada cewek, alias jomblo," jawab Arini, diakhiri dengan suara cekikikan khas seorang ibu yang meledek sang anak, begitupun respon Dirga yang hanya tersenyum sekilas dan juga berdecak, menjauh dari kerumunan. 

Jujur, Dirga bukanlah, tipe orang yang suka keramaian serta bersosialisasi. Dirinya paling suka menyendiri, mengurung diri di kamar, dan tak banyak memiliki teman. Mungkin hanya satu ataupun dua saja yang akrab, itupun teman semasa SMP-nya. Untuk saat ini Dirga masih belum menemukan kawan yang sefrekuensi serta menerima setiap perubahan sikapnya tanpa ada embel-embel jika dirinya adalah siswa populer di Trijaya.

Merebahkan diri setelah mendapat ujian maha dahsyat dari seorang titisan iblis berwujud gadis cantik, membuat Dirga hampir hilang akal dan mengikuti permainan Agatha. Untung akal sehatnya masih bekerja dengan baik, jika tidak, mungkin keduanya akan melanjutkan ciuman yang sempat tertunda, hingga total untuk yang kedua kalinya.

"Lo cuma jadiin gue bahan taruhan lo, right?"

"Ya, seratus buat lo," jawab Agatha begitu percaya diri. Tak ada rasa takut walaupun Dirga menatap tajam ke arahnya.

"Lalu, dengan melakukan pembohongan publik atas pertanyaan dari Kevin dan juga Jaya mengenai hubungan kita, lo pikir bisa bikin gue ikutin permainan licik lo?!"

"..."

"Yang ada, lo kelihatan murahan!"

Senyum Agatha sama sekali tak luntur. Masih melengkung sesuai garis bak bulan sabit seraya mendekatkan diri pada Dirga, refleks membuat cowok itu berjaga-jaga. "Gue cuma jadiin lo bahan taruhan, jadi nggak usah berpikir kalau gue bakal ngejar-ngejar lo!"

"Dengan memberikan spekulasi bahwa kita pacaran?"

"Ya, karena dengan seperti itu gue bisa semakin populer dan seluruh Trijaya akan mengakui bahwa Agatha Fortuna mampu menaklukkan seorang Dirga Arsena."

"Argghhh!!" Berteriak, melempar bantal ke sembarang arah sebelum kembali duduk.

Dirga tak yakin bila kehidupannya setelah ini akan damai. Padahal tinggal beberapa bulan lagi ia dapat enyah dari sekolah itu. Akan tetapi setelah terkena skandal dengan seorang gadis trouble maker seperti Agatha, dirinya tak yakin jika kelangsungan hidupnya di Trijaya akan berjalan singkat.

From : Faiz

Yang katanya bakal hidup damai tanpa skandal, tapi sekarang malah..

Satu pesan singkat dari Faiz, sahabat Dirga yang berstatus sebagai murid Trisetya---bangunan sekolah yang kebetulan bersebelahan dengan Trijaya, masih satu yayasan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu pesan singkat dari Faiz, sahabat Dirga yang berstatus sebagai murid Trisetya---bangunan sekolah yang kebetulan bersebelahan dengan Trijaya, masih satu yayasan.

To : Faiz

Itu bukan gue!

Foto serupa banyak Dirga temui di lini masa serta beranda sosial medianya. Dampak yang diciptakan atas aksi nekat Agatha seakan membuat hidup Dirga semakin keruh, apalagi beberapa orang telah menganggap keduanya adalah sepasang kekasih.

Padahal faktanya mereka berdua jarang bertegur sapa, mengobrol berdua, bahkan hampir tak pernah menatap satu sama lain. Baru hari ini, Dirga memberanikan diri bertanya perihal alamat tempat tinggal Agatha dari teman satu kelasnya, alhasil dia bisa bertemu dengan gadis yang nampaknya akan menambah beban pikirannya.

***

"Pagi, babe." Sapaan hangat dari cewek gila di sebelahnya hanya Dirga anggap sebagai bayangan yang mengikuti dirinya kemana saja. Terbukti setelah melepas helm serta turun dari motor, gadis itu masih setia menguntit Dirga dari belakang seraya berusaha menarik lengan cowok itu.

"Ga, lo nggak mau gandeng tangan gue?"

Tak ada jawaban, Dirga bahkan memilih untuk memasang earphone pada kedua telinganya tanpa mempedulikan teriakan serta rengekan dari Agatha.

Iya, Agatha yang begitu percaya diri bahwa dewi fortuna akan selalu memihak padanya. Padahal hari sial setiap manusia pasti ada, namun bedanya tidak ada di kalender.

"Argghh, sakit!" Meringis kesakitan kala sebuah bahu menabrak tubuhnya hingga jatuh. Kini Agatha memegangi lengannya, mendongak sembari memasang raut kesal sebelum akhirnya bangkit berdiri. "Lo sengaja nabrak gue?!"

Reyma, salah seorang siswi yang sering terlibat masalah dengan Agatha. Mencari celah atas keteledoran sang musuh, hingga pagi ini sebuah insiden yang menjadikan Agatha kesakitan di area tubuh tertentu ... mulai tersulut emosi.

Kedua tangannya terlipat di depan dada, menatap Agatha dari atas hingga bawah sebelum berdecih dan berlalu dari sana.

"Anjing! Nggak ada basa-basi minta maaf sama sekali tuh, anak!" gumam Agatha, memperhatikan kepergian Reyma dengan perasaan dongkol serta mengibas-ngibaskan rok pendeknya lantaran tak mau terkontaminasi oleh kuman lantai koridor.

Tidak mau mengejar ataupun meneriaki Reyma, Agatha memilih melenggang dari sana. Ia harus cepat-cepat pergi, apalagi saat kerumunan masa mulai memadati dirinya dan mengambil beberapa foto muka masamnya. Bisa-bisa berita pada mading utama hari ini penuh dengan wajah candid-nya.

Agatha lantas berjalan gontai ke ruang kelas, segera masuk dan duduk di bangkunya tanpa peduli bisikan dari teman satu kelasnya saat gadis itu datang. Biasalah, artis Trijaya selalu mendapat atensi dari berbagai pihak.

"Gue masih nggak percaya kalau dia pacaran sama Dirga."

"Nggak mungkin pacaran, lah. Dirga cari cewek juga milih-milih kali, nggak mungkin dia jadiin spek tante rempong pacarnya."

Gelak tawa terdengar dari arah belakang, Agatha sendiri pun tak mau ambil pusing dengan memikirkan kalimat di atas. Baginya, hal itu sebuah ocehan burung di pagi hari.

Menikmati waktu dengan sebuah angan akan mobil baru yang terparkir di area VIP. Menjadi kebanggaan tersendiri bagi dirinya, karena lagi-lagi berhasil menaklukkan tantangan dari geng ternama Trijaya dimana Reyma menjadi salah satu anggotanya.

Ah iya, bisa jadi, alasan gadis itu menabrak Agatha beberapa menit lalu karena sebuah kekesalan dengan jackpot yang didapat. But, taruhan tetap taruhan, sekalipun Agatha tak berniat menjadikan Dirga sebagai korban dan juga membuka pintu masalah untuk cowok kulkas itu.

"I'm so sorry, Dirga."

***



Seriously, Tha? [TERBIT]✅Where stories live. Discover now