28 - Winner Come Here?

42.1K 2.9K 61
                                    

Ikut berdebar walau hanya memantau dari tribun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ikut berdebar walau hanya memantau dari tribun. Semua pasang mata yang mengarah pada satu titik, yaitu kolam renang ... semakin dibuat ramai ketika atlet mereka baru saja memasuki area pertandingan. Tepukan riuh pemberi semangat seakan tak lupa dilayangkan sekalipun peluh telah menetes pada pelipis masing-masing.

"Cewek lo mana, Ga?" Faiz menepuk bahu Dirga saat baru saja bergabung duduk di sebelahnya.

Memperhatikan area kolam setelah diberi pentunjuk dengan telunjuk cowok di sebelahnya, lalu menganggukkan kepala saat kedua matanya melihat Agatha telah bersiap di tepian.

Bukan hanya Faiz, Sisca pun juga ikut nimbrung lantaran telah berjanji pada Agatha untuk mendukung gadis itu dan meninggalkan perwakilan dari sekolahnya lantaran malas dan tak ingin menanggung malu sebuah kekalahan telak.

Sedari tadi tatapannya tak lepas dari gadis yang seringkali menunduk, mengepalkan kedua tangan seolah tengah memberi kekuatan pada mentalnya untuk mendongak percaya diri ketika peluit pertandingan berbunyi.

Byurrr!

Seluruh peserta saling adu kecepatan ketika pertandingan dimulai. Berusaha memberikan yang terbaik untuk sekolah mereka, dan melupakan bagaimana rintihan lelah untuk segera tiba di garis finish.

Dirga mulai tak nyaman di tempatnya, acap kali berdiri guna memperhatikan layar besar yang tersedia di sebelah kolam guna memperjelas kedudukan sementara siapa yang tercepat.

"Ck! Agatha masih di nomor dua," bergumam tanpa sebab, ikut was-was kala pemain pertama begitu cepat dan hampir menuju garis akhir.

Sementara Agatha masih berusaha tanpa pesimis hingga mengejar lawan sebelum satu tangannya menyentuh dinding kolam terlebih dahulu serta bangkit lantaran telah menaklukkan lomba tahun ini.

"Wooo!! Agatha menang!"

Dirga kontan berdiri dari duduknya setelah merapatkan kedua tangan penuh khawatir. Dan sekarang semua kecemasan tersebut dibayar kontan berkat kemenangan Agatha. Senyumnya mengembang sempurna diiringi tepuk tangan serta sorak sorai pendukung gadis itu.

"Gue bilang juga apa, cewek lo pasti menang, Ga!"

Asli. Dirga bahkan juga beranggapan demikian. Apalagi setelah melihat track record Agatha selama ini, kecil kemungkinan gadis itu dapat terkalahkan.

Dan, yup! Akhirnya Agatha berhasil membuktikan bahwa dirinya mampu bersaing dengan para atlet lain dan pantas menjadi seorang pemenang di setiap pertandingan.

Di lain sisi, dua gadis yang saat ini juga ikut heboh di bangku penonton justru dikejutkan dengan pernyataan salah seorang murid yang berdiri di belakangnya. Menoleh sebentar, berusaha mengingat cowok yang saat ini tengah tersenyum lebar tersebut sebelum menyenggol lengan salah satunya.

"Dia masih cowok yang sama waktu kita samperin Agatha kemarin, Grace."

Mengingat kembali perihal cowok asing yang menjadi tanda tanya besar dalam benaknya. Apakah dia adalah kekasih Agatha? Mengapa seseorang di sebelahnya mengatakan bila kekasih cowok itu telah menyabet gelar juara? Hanya Agatha yang menjadi juara satu, dan kalimat tersebut tentu ditujukan kepada sang pemenang.

Seriously, Tha? [TERBIT]✅Where stories live. Discover now