7. Pernyataan Tak Terduga

86 2 2
                                    

Warung BUSET menjadi tempat pertama yang di tuju Bumi dan yang lainnya kala sampai di sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Warung BUSET menjadi tempat pertama yang di tuju Bumi dan yang lainnya kala sampai di sekolah. Setelah saling menunggu di parkiran sekolah, kini kelimanya bersama-sama menuju warung BUSET.

Walau harus kena cegat pak satpam dulu. "Heh, mau kemana lagi kalian, huh? Mau bolos?"

"Astagfirullah si bapak, mau pergi jajan bentar doang di depan, belum sarapan nih." Putra menyahut lebih dulu dengan gaya dramatisnya.

"Masa sepagi ini kita udah bolos? Kalau niat bolos kita gak mungkin ke sekolah pak," ucap Tria kayak orang bener aja. Mana yang lain ikut mengangguki dengan kepercayaan diri yang tinggi.

"Tau nih pak Septi—"

"Nama bapak Septa, Kafka, Septa!" sela pak Septa galak.

"Iya-iya, salah dikit doang, sensian nih pak Septa," ucap Pati.

"Jadi boleh gak nih pak? Ke depan doang nih." Bumi kembali menawar.

"Yaudah jangan lama. 15 menit lagi bel masuk." Pak Septa memberikan izin.

"Yess! Pak Septi deh yang terbaik!"

"Septa Putra, Septa!" Astaga! Masih pagi tapi pak Septa sudah harus sabar menghadapi kelima manusia badung ini.

Sambil tertawa dan menunjukkan dua jari—jari telunjuk dan jari tengah—sebagai tanda perdamaian, kelimanya berjalan keluar menuju warung BUSET. Sebenarnya Bumi sudah sarapan tadi, cuma dia ngikut aja ajakan teman-temannya untuk nongkrong dulu di BUSET.

"Buset... burjo dong burjo!" teriak Putra gak tahu aturan.

"Bumi gak usah bu, udah sarapan soalnya," ucap Bumi.

"Ish! Untung aja kalian udah langganan di sini, kalau gak, udah gue slepet juga nih asal nyebut nama gue!" bu Siti datang dengan empat mangkuk bubur kacang hijau di atas nampan. Jangan berpikir kalau bu Siti layaknya ibu-ibu lain, karena wanita berumur itu sangat gaul—mungkin karena sering bergaul dengan anak bandel kayak mereka.

"Hehehehee... jangan gitu dong sama pelanggan setia bu," kekeh Kafka. Dia mendaptkan pukulan ringan dari nampan bu Siti di pinggungnya.

"Jangan gitu, jangan gitu, tapi plesetin nama gue terus,"ucap bu Siti berlalu.

"Becanda bu, becanda," sahut Pati tertawa. Lucu saja menggoda bu Siti.

"Hari ini yang jaga gerbang siapa?" tanya Bumi menatap yang lain.

"Gak tau deh, tapi cewek kalau gak salah tiga orang," jelas Putra. Mereka ini saking sudah sering bolos sampai bisa menghafal jadwal siapa yang berjaga di gerbang hari ini.

"Belum bel juga tuh kayaknya, masih rame yang nongkrong di parkiran." Parkiran yang di maksud Pati adalah parkiran yang berada di warung BUSET.

"Biasa juga gitu, tapi ujung-ujungnya telat," dengkus Tria.

AmertaWhere stories live. Discover now