bab 1

62.9K 1.2K 3
                                    

Ooeek ooekk ooeekk

Suara tangisan bayi menggema memenuhi sebuah rumah membuat seluruh penghuninya kelimpungan mencoba menenangkannya.

"Cup cup cup.. sayang.. anak cantikk. Bobok yukkk. Ayah masih cariin ASI ya buat kamu.. bobok yuk " bujuk wanita paruh baya mencoba menimang cucunya.

Sedangkan suaminya mencoba menelpon anaknya berulang kali. Mereka kebingungan dengan keadaan yang sedang mereka hadapi. Ery, cucu cantiknya menangis tiada henti. Tidak mau di beri minum sufor. Berulang kali dicoba sebanyak itu pula dimuntahkan oleh bayi itu. Selama sebulan kebelakang mereka masih punya stok ASI dari rumah sakit tempat cucunya dilahirkan. Tapi hari ini rumah sakit mengabarkan jika ada kendala dengan pendonor ASI sehingga menyebabkan kekacauan ini.

"Halo. Assalamu'alaikum.. "

"Alhamdulilillah.. akhirnya dijawab juga. Gimana Suf??"

"belum dapat Pak. Gimana Ery¿? Masih menangis kah??"

"Sekarang sudah tidur kecapekan nangis. Tolong kamu usahakan Suf, kasiahan anakmu."

"Iya Pak. Semoga dapat. Aku tutup dulu.. doakan semoga segera dapat ASI buat Ery.."

Aamiiin..
Keduanya mengamin kan doa itu. Mereka berharap keajaiban. Semoga Allah mempermudah jalan.

~~~

Dalam perjalannya pulang karena tidak juga mendapatkan ASI untuk putrinya, Yusuf pun mengirimkan pesan di beberapa grup WA yang ada di HP nya.

Entah itu grup WA restoran , SMA, Kuliah, bahkan grup WA rumahnya pun ia kirimi pesan yang sama,

"Assalamu'alaikum. Mohon bantuan teman dan saudara sekalian. Apabila ada yang kenal seseorang yang mendonorkan ASInya atau tahu dimana tempat yang bisa mendapatkan ASI, segera hubungi saya. URGENT. terima kasih."

Tak lama setelahnya ia, mendapat bangak sekali notifikasi di hpnya. Tpi sekilas ia melihat pop-up pesannya d balas dengan kalimat2 bercanda atau hanya jawaban normal seperti 'iya'.

Haaaaaaaaaaaah.

Yusuf menghela nafas panjang. Ery, putrinya. Putri satu-satunya yang ia miliki harus mengalami kesusahan bahkan semenjak ia dilahirkan. Ery harus jadi anak piatu karena ditinggal mamanya selepas ia lahir. Meski yusuf tak mencintai istrinya, ia sangat sayang dengan Ery.

Mama Ery, adalah wanita yang dijodohkan orangtuanya. Karena usia yang sudah kepala tiga namun masih sibuk dengan pekerjaan. Lima bulan setelah menikah, Yusuf berusaha melakukan kewajibannya memberi nafkah batin pada istrinya karena tak tahan dengan desakan orangtuanya yang ingin segera menimang cucu.

Masa-masa kehamilan pun dilakoni cukup berat karena ternyata sang istri mempunyai penyakit hipertensi yang menyebabkan preklamsia diusia kandungan 7 bulan.
Selama sisa bulan mereka harus melewatinya di rumah sakit untuk mengusahakan kehidupan bayi mereka. Hingga ternyata takdir berkata lain, ia menghadirkan seorang malaikat namun menjemput inangnya..

ibu susu untuk Ery (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang