Jeje

161 7 0
                                    

"Aku gak percaya !!! Gak mungkin ini semua ada hubungannya dengan mimpi kamu itu Ve " teriak Melody saat mereka semua berkumpul

"Tapi kak, semua urutannya sama persis seperti apa yang dilihat kak Ve ! " seru Ghaida

Semua yang hadir terdiam,

"Ada yang percaya?!" Tanya Melody pada semua dengan keras

Tak ada yang menjawab Kinal berdiri untuk menenangkan Melody

"Kak, gak mungkin lah kita percaya dengan omong kosong seperti itu, itu hanya kebetulan mungkin ini sudah takdir mereka  kalaupun ada yang mati selanjutnya itu pasti ada permainan yang tidak kita ketahui" ucap Kinal lalu menatap Ghaida tajam, Ghaida hanya menunduk walaupun ia tau Kinal ataupun Melody tengah memperhatikan nya

"Permainan apa maksud kamu?"

"Nanti juga kak Melody paham" Kinal kembali duduk kini Shania yang angkat bicara

"Boleh kita bicarakan kelanjutan karier kita, apa yang akan kita lakukan selanjutnya setelah kehilangan Nabilah dan Vanka apakah kita akan terus berlanjut?"

Semua menatap Melody yang memejamkan matanya lalu berteriak

"Apapun yang terjadi kita gak boleh bubar, mengerti!!"

"Mengerti!!!"

***

Ve sangat kelelahan malam ini ia mencoba menginap di rumah Jeje, entah kenapa Ve ingin menjaga Jeje firasat nya mengatakan kalau Jeje akan selamat jika ia bersamanya

"Ve , jujur gue gak ngerti dengan semua ini, apa yang lo lihat apa yang lo rasain saat sebelum mereka pergi, dan tentang mimpi lo yang seolah kenyataan, kalau dilihat dari urutannya setelah Vanka itu gue kan , " Jeje menahan tangis saat Ve menatapnya tanpa ekspresi

"Ve, kenapa lo diam? Apa lo gak bisa ngelakuin sesuatu supaya kita selamat dari kematian itu?," Jeje terus memaksa Ve  agar mengatakan sesuatu namun Ve hanya diam menunduk lalu menangis

"Jangan paksa aku Je, aku juga gak ngerti dengan semua ini, "

Jeje terdiam ia membanting tubuhnya ke ranjang empuk menenggelamkan diri di bawah selimut yang tebal

"Lo gak tidur"

"Nanti"

Aku gak akan tidur karena aku takut bermimpi yang buruk tentang kamu Jeje.

***

Paginya Ve terbangun ia melihat sekeliling Jeje sudah tak ada di ranjang nya

"Ya ampun! Aku ketiduran, Jeje! " tanpa melakukan apapun Ve berlari keluar kamar Jeje dan ia berpapasan dengan penjaga rumah Jeje

"Non Ve sudah bangun ternyata"

"Pak , Jeje kemana? Saya harus segera menemuinya?!"

Ve terlihat panik

"Lo udah bangun, Ve , he kenapa lo panik gitu sih. Ini gue lo gak usah se khawatir itu sama gue" Jeje yang baru saja dari dapur membuat Ve lega karena ternyata Jeje tidak apa-apa

"Syukur lah Je, kamu gak papa"

"Ya udah sekarang lo mandi nanti kita ke tempat latihan sama-sama "

Ve pun menuruti apa yang di perintahkan oleh Jeje kini mereka tengah dalam perjalanan menuju gedung yang menjadi rumah kedua mereka

"Ck, arghh.. gila pagi gini udah macet aja " ucap Jeje kesal

"Yaudah Je, kita lewat jalan sana aja gak papa muter dikit asal gak macet"

"Ya udah"

Jeje pun memutar mobil nya melewati jalanan kecil untuk menghindari kemacetan

Final Destination (Jkt48 Version) Where stories live. Discover now