Naomi

138 3 2
                                    

Ve koma

Ghaida di tahan polisi

Kinal meninju kaca di depannya hingga pecah

Emosinya sudah tak terbendung ia sangat terpukul karena mendapat kabar bahwa Ve hampir kehilangan nyawanya saat tenggelam

Melodi berdiri tak jauh dari Kinal ia tak tahan lalu menghampiri Kinal

Ia melihat tangannya berdarah lalu mulai mengobatinya

Kinal tak banyak bicara ia diam dengan perlakuan lembut Melody

"Sudah selesai kamu menumpahkan emosimu? Sebaiknya sekarang kita ke kantor polisi untuk membebaskan Ghaida"

"Untuk apa kita membebaskannya?"

"Untuk keselamatan kita"

Kinal pun mengikuti melodi menaiki mobilnya

***

Beby dan Shania tengah menunggu keadaan Ve yang masih dalam keadaan koma , mereka benar-benar diliputi rasa takut dan khawatir akan kejadian yang mereka alami saat ini

Shania menyandarkan kepalanya ke bahu Beby

"Beby?"

"Iya Shan?"

"Apa aku salah berharap kak Ve mati supaya kita selamat?"

Beby diam dengan ucapan Shania

"Aku gak tau Shan? Aku ikuti aja apa yang akan terjadi selanjutnya"

"Jadi kamu mau ninggalin aku? Beb? Kamu lebih sayang kak Ve daripada aku Beb?"

"Gak!! Gak gitu Shania, tapi aku gak mau mengira-ngira , kita gak seharusnya menginginkan kak Ve berkorban demi kita!, kita harus pasrah dengan keadaan ini dan mengikuti apa yang sudah di takdir kan"

"Gak!!! Aku gak mau beb!!"

"Aku juga gak mau shan, tapi ku mohon kamu tenang ya" Beby pun memeluk Shania yang sudah menangis

Tak lama Frieska dan Sinka datang menghampiri mereka

"Beb, Shan, gimana keadaan kak Ve? Shania kamu kenapa?" Tanya Frieska

"Aku gak apa-apa kok, kak Ve masih koma" jawab Shania

"Semoga kak Ve segera sadar ya" ucap Sinka membuat Beby melihat ke arahnya

"Sinka? Kak Naomi mana?"

"Cici lagi kerja kak, ada pemotretan di gedung xx"

"Naomi kerja?" tanya Frieska heran

"Iya, sejak kak Melody menghentikan kegiatan kita , cici memutuskan untuk mencari kerjaan sebagai model majalah"

"Ooh"

Beby tampak berfikir ia tau betul setelah Gaby , Naomi lah yang mati selanjutnya tapi ia berdoa semoga itu tidak akan pernah terjadi lagi

***

Sore itu Naomi tengah menunggu di sebuah ruangan dengan gelisah entah kenapa ia merasa seharian perasaannya sangat gelisah

"Kenapa aku merasa seperti ini? Apa yang akan terjadi kepadaku?"

"Kamu Naomi?"

"Eh, iya saya!"

"Baiklah kamu sudah datang , mari ikut saya ke lantai 12 kita akan melakukan pemotretan di sana"

"Iya , kak"

Dengan senyum Naomi mengikuti seorang fotographer itu menuju lantai 12

Saat memasuki ruangan Naomi dikejutkan dengan cahaya yang menyilaukan matanya karena kamera yang tiba-tiba memotret ke arahnya

Final Destination (Jkt48 Version) Where stories live. Discover now