Melody

172 6 4
                                    

Frieska membuka pintu basecamp dimana di sana ada Melody dan Kinal yang tampak berdebat entah apa yang mereka debatkan Frieska tak peduli ia lalu memeluk Melody Dengan erat sambil terisak-isak

Kinal tak peduli dengan kedatangan Frieska ia melangkah keluar menaiki mobilnya lalu menuju ke apartemen Ve karena Shania yang menyarankan Ve di rawat di apartemen nya ,

Disana ia tak melihat satupun yang menunggu Ve dokter yang di tugaskan sedang tidak ada di tempat
Kinal berhenti di depan pintu kamar Ve ia benar-benar merasa gelisah setelah perdebatan yang sengit dengan Melody

"Kamu tau Nal! Bukan Ghaida penyebab semua kejadian ini tapi Ve!! Dialah penyebab semuanya dia yang pertama kali mendapat penglihatan itu dan dia yang selalu diberikan pertanda kalau kita akan mati jadi untuk menghentikan kematian selanjutnya kita harus mengorbankan nyawa Ve, dia yang seharusnya mati supaya kita semua selamat "

Itulah kata-kata yang diucapkan Melody bahwa ia harus mengorbankan Ve demi keselamatan mereka

"Gue gak mau Ve mati tapi gue juga gak mau mati , apa yang harus gue lakukan!!!"

Masih berdiam di sana tanpa sadar Ghaida mendekatinya tanpa bersuara

"Kali ini apa yang akan kamu lakukan Nal?"

Kinal menatap malas Ghaida ia hanya diam masih memikirkan apa yang akan di lakukan nya

"Jangan pernah kamu melakukan apapun terhadap kak Ve, aku perhatikan kamu berdiri di situ sejak tadi"Ghaida melangkah mendekati Kinal

"Gue hanya mau lihat keadaan Ve apakah dia sudah sadar"

"Seperti yang kamu lihat kak Ve masih tidur dengan nyenyak tanpa tau apa yang terjadi pada kita tanpa tau kita yang ketakutan akan kematian yang datang secara tiba-tiba dan kita tak bisa menghindarinya"

"Lo percaya dengan takdir itu, Lo percaya bahwa kita semua akan mati ,? Gak! Gue gak akan biarkan hal itu terjadi karena gue yang akan menghentikannya!!"

Kinal membuka kamar Ve dengan cepat dan menutupnya dan menguncinya Ghaida panik karena melihat sebuah tali di tangan Kinal

"Kinal buka pintunya!!! Kamu Jangan melakukan hal gila!!"

Ghaida berteriak karena melihat Kinal memegang tali dan mendekati Ve yang terbaring lemah lewat sebuah kaca yang terdapat di pintu

Ghaida semakin panik karena tidak ada siapapun di sini

"Nal !! Percuma Lo membunuh kak Ve karena kita semua pun akan mati..!!!"

Mendengar teriakan Ghaida, Kinal menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Ghaida dibukanya pintu lalu dengan cepat meninju nya hingga ia terjatuh karena tindakan Kinal itu

Darah menetes dari hidungnya

"Nal, kendalikan dirimu"

Kinal menindih Ghaida dan mulai mencekiknya di wajahnya terlihat sangat marah

"Gue emang mau bunuh Ve tapi sebelumnya Lo dulu yang harus mati!!"

Ghaida berusaha melepaskan dirinya dari Kinal dengan sekuat tenaga tapi ia melihat sosok anak-anak di belakang Kinal dengan sorot mata yang tajam lalu dengan sekuat tenaga mendorong Kinal hingga ia terpental ke belakang

"Anak itu, "

Kinal merasa kesal lalu bangkit kembali menyerang Ghaida namun segera Ghaida menendang perutnya hingga ia menabrak tembok

"Apapun yang kamu lakukan itu hanya sia-sia dia sudah ada di sini"

Ghaida lalu mengeluarkan handphonenya lalu menghubungi Beby

Final Destination (Jkt48 Version) Where stories live. Discover now