Frieska

104 4 6
                                    

Shania duduk sendirian di kamar Ve , ia melamun dan gelisah karena Beby dan Ghaida belum juga kembali

"Mereka kemana sih lama banget" ucapnya pelan

Shania melihat ke tempat sampah ada kantung infusan Ve yang masih penuh lalu ia meraihnya

"Ini masih banyak isinya kok di buang ? Bukannya ini mahal ya?" Shania pun mengembalikan kantung itu ke tempat sampah , tidak banyak yang ia lakukan hanya mondar-mandir menunggu Ve

Tidak lama ia melihat mata Ve terbuka perlahan dan bergumam tak jelas , Shania mendekatinya

"Kak Ve! Kak Ve sudah sadar " ucapnya senang

Beby dan Ghaida masuk dan melihat Ve yang sudah sadar

"Shan! Kak Ve sudah sadar?!" Ucap Ghaida dan Beby hampir bersamaan

Shania mengangguk

"Kalau gitu aku panggilkan dokter dulu ya " ucap Shania lalu keluar

Ghaida dan Beby tersenyum senang melihat Ve membuka matanya setelah sekian lama ia koma

"Kak Ve syukurlah , kakak bangun " ucap Ghaida mencium tangan Ve begitu juga Beby

"..mm...mati..." Gumam Ve tidak jelas

"Kak Ve bilang apa?" Ucap Ghaida

"A.. aku...ma..mati"

"Kak Ve mengatakan mati?" Ucap Beby

"Maksud kak Ve apa?" Ghaida merasa khawatir

"Ha.. harusnya aku..mati" ucap Ve sedikit lebih keras

Ghaida begitu juga Beby kaget dengan ucapan Ve yang seperti itu

Lalu dokter yang merawat Ve masuk dan segera memeriksa Ve

"Kondisinya lemah sekali, saya akan memberinya suplemen tapi ini keajaiban Ve masih bertahan sampai sekarang, loh?" Dokter itu merasa bingung saat melihat kantong infus yang masih penuh berada di tempat sampah

"Siapa yang membuang ini?" Ucap dokter itu menunjukkan kantong cairan infus kepada Ghaida dan Beby yang juga merasa bingung

"Kami tidak tahu dokter" jawab Ghaida

"Harusnya yang ini yang di pasang, pantas saja Ve lemah ini adalah suplemen makanan ini pasti perbuatan suster, saya akan segera menggantinya agar Ve cepat pulih" ucap dokter itu

Ghaida dan Beby mengangguk karena mereka tidak tahu bahwa cairan itu mengandung racun yang disuntikkan Melody

"Dokter hentikan!! " Teriak dari seorang gadis yang tiba-tiba menggebrak pintu dengan kondisinya yang berantakan

"Frieska!!" Ghaida dan Beby terkejut melihat Frieska karena di pakaiannya terdapat banyak sekali ceceran darah

"Kak Melody bukan pembunuh! Tolong buang cairan itu" teriak Frieska lagi menunjuk dokter yang kebingungan

"Maksud anda?!"

"Kak Melody telah menaruh racun di cairan itu supaya kak Ve mati tapi ada yang melepaskan nya sehingga kak Melody tidak bisa menghindari takdir itu, dia mati di depan mata ku" ucap Frieska sambil menangis

Ghaida dan Beby terkejut mendengar kematian Melody

"Maksudnya kak Melody?" Tanya Ghaida

Frieska mengangguk

"Dia sudah gak ada, dia jatuh dari atas gedung, ini semua salahku seharusnya aku tidak melepaskan genggamannya" Frieska berlutut menangis sejadi-jadinya, Ghaida dan Beby memeluknya.

Final Destination (Jkt48 Version) Where stories live. Discover now