Beby

102 5 1
                                    

Kini ke lima gadis itu berkumpul di sebuah ruangan

Masing-masing dari mereka tidak ada yang berani berbicara apapun setelah mendengarkan penjelasan dari Kinal.

"Kalau saja tidak ada yang menghentikan Ve mungkin sekarang kita bisa tenang dan nyaman untuk meneruskan hidup" ucap Kinal

"Tenang dan nyaman untuk meneruskan hidup? Kak Kinal gak pikirin gimana kondisi mental kak Ve setelah melakukan itu walaupun kita tetap hidup kak Ve pasti sangat terguncang apalagi kita tidak akan pernah lagi bisa hidup tenang!" Tanggapan Beby tajam

"Beby benar, walaupun kita hidup, kita gak akan bisa hidup tenang karena sudah mengorbankan nyawa seseorang"tambah Shania mendapat genggaman tangan dari Beby.

"Jadi kamu harus ikhlaskan aku pergi" ucap Beby

"Sebelum kamu aku dulu Beb yang pergi!"

"Gak Shan harus aku!"

"Gak Beb , aku"

"Aku!"

"Aku!"

"Yaudah siapa dulu yang mau gue bunuh?!" Ucap Kinal

Beby dan Shania bengong.

Ghaida dan Ve hanya menghela nafas berat.

***

Enam bulan kemudian-

Shania dan Beby memilih tinggal bersama karena mereka takut jika berpisah akan terjadi sesuatu

Ve , Ghaida dan Kinal tinggal bersama atas permintaan Ve dan mereka tidak bisa menolaknya.

"Kamu benar-benar akan pergi Ghai" ucap Ve

Ghaida yang sedang mengemasi barang-barangnya berhenti dan menatap Ve

"Kak, aku rasa kita sudah bisa menjalani hidup masing-masing dan sepertinya Kinal lebih bisa menjaga kakak disini" ucap Ghaida menatap Kinal yang masih tertidur

"Aku takut terjadi sesuatu jika kita berpisah"

"Aku yakin kita sudah terbebas dari kutukan itu, dan juga aku sudah tidak pernah melihat gadis kecil itu lagi di antara kita, apa kakak pernah melihatnya lagi atau bermimpi sesuatu?"

"Aku juga tidak pernah melihatnya lagi atau bermimpi buruk lagi, tapi entah kenapa aku selalu gelisah"

"Kak" Ghaida memegang tangan Ve

"Jangan pergi Ghai, tinggallah di sini sebentar lagi"ucap Ve memohon

" biarkan saja kalau dia mau pergi. Gak usah kamu halangi Ve" suara Kinal yang berjalan menuju dapur.

Ve hanya memperhatikannya lalu kembali menatap Ghaida

"Gak apa-apa kak, kita semua pasti akan baik-baik saja, lagian , Beby dan Shania juga tinggal di dekat sini jadi kak Ve tidak perlu khawatir" ucap Ghaida tersenyum

Ve menghela nafas berat

"Kamu tersiksa ya tinggal bersama ku dan Kinal?"

Ghaida diam atas ucapan Ve

Memang benar dia sangat tersiksa apalagi dengan sikap Kinal yang selalu membencinya dan selalu menyalahkannya atas semua yang terjadi , tapi Ghaida selalu menyembunyikan perasaan itu demi bisa dekat dan menemani Ve.

"Nggak kok kak, aku gak apa-apa , aku pergi bukan karena hal itu, tapi kurasa saat ini kak Ve akan lebih baik jika dijaga oleh Kinal karena dia sangat menyayangi kakak, dia gak akan sesuatu apapun mengganggu kakak, kalau begitu aku pamit ya"

Final Destination (Jkt48 Version) Where stories live. Discover now