Kesibukan Ku dan Kamu

61 0 0
                                    

Belakangan ini saya sibuk. Yah, cukup sibuk sehingga sudah 4 hari ini saya tidak keluar rumah. Entahlah, cuaca yang tak pernah mau melepaskan rutinitasnya, rutin setiap jam 14 ampe jam 21 hujan! Sementara saya bangun jam 10 pagi langsung mandi dan gosok gigi. Tak lupa menyeduh teh manis hangat sebagai bentuk kerutinitasan.
Saya cukup sibuk. Begitulah, ternyata banyak hal yang bisa dilakukan di rumah, selain berharap dan memimpikan liburan di suatu tempat yang nyaman dan jauh dari keramaian (mungkin kalau sempat akhir tahun ini saya berniat mengunjungi makam Sho Hok Gie).  Ga sempat berpikir jauh, saya coba me-list  kesibukan saya saat ini:

1. Kesibukan pertama: saya sibuk browsing dunia maya

Kegiatan yang satu ini bisa dibilang hobi, sebuah kebiasaan yang dilakukan dengan keterbelaan yang sangat. Bela-belain pasang speedy biar bisa online 24 jam, bela-belain nongkong nungguin download-an dan upload-an untuk sebuah situs pemerintahan yang saya asuh. Tapi bukan aktifitas itu yang saya sebut sibuk. Tapi saya disibukan dengan sebuah Social Network Online baru sekaligus sekedar chating dengan teman lama membuat saya tak merasakan kehilangan detik-detik yang katanya berharga. Apalagi yang lebih mengasikan selain berdiskusi dengan seorang teman lama.

2. Kesibukan kedua: saya sibuk menghayal

Yang satu ini, bisa dibilang kebiasaan dan ketergantungan. What a nice time. Saya suka menghayal bila seandainya dulu saya di aborsi, misalnya. Mungkin sekarang saya sudah ada di surga, menghabiskan waktu menunggu akhir dunia. Atau menghayal pameran di paris atau london, mungkin karya saya bisa terkenal layaknya perupa lain yang ternama dan tidak terjebak dengan mouse dan keyboard seperti sekarang melainkan berkarya dengan tursir yang lama tak digunakan menumpuk di kardus bekas minuman mineral terkenal. Saya suka menghayal, dan mungkin menghayalkan tentang kamu, mungkin saya dan kamu….

3. Kesibukan ketiga: saya sibuk nonton DVD bajakan

Bukan kolektor, hanya saya rutin membeli DVD bajakan ini. Malu juga rasanya membeli DVD bajakan, tapi yang original cukup mahal. Tidak mendukung program pemerintah katanya. Tapi apa lacur. Saya teringat dengan- kejadian yang menimpa teman saya beberapa tahun lalu. Kebetulan sang teman ini mempunyai toko jual beli DVD bajakan disalah satu Ruko dekat rumah. Ceritanya toko/ruko sang temen ini sempat di gebrebek Polisi setempat. Walhasil semua DVD modal menghidupi anak istri hilang sudah. Tapi sang teman hanya tertawa, lalu 5 jam kemudian dang teman sudah siap beroperasi lagi.
“Lha wong Kepala-nya itu sering beli disini kok, langganan tetap!” kata sang teman menjelaskan pertanyaan saya yang tak terucapkan.
“Ini formalitas, ting” tegasnya lagi.
Lepas dari cerita diatas, saya sibuk betul menonton DVD. Karena saya lebih sering membeli daripada menikmati. Banyak juga. Lain waktu saya harus meng-inventaris nya lebih benar.

4. Kesibukan keempat: saya sibuk menikmati kartun di televisi swasta

Saya menyukai kartun, bukan karena saya kekanak-kanakan. Tapi menonton televisi membuat saya gelisah. Siaran televisi sekarang saya nilai tidak kreatif. Gosip contohnya. Pagi, siang, sore, malam lengkap sudah. Diaman-mana gosip. Dan berita? Wah… yang satu ini muak saya, hampir semua berita di semua stasiun swasta sama isinya. Film? Yah… mending saya menikmati DVD bajakan saya tadi. Jadi kartun adalah kesukaan saya.

5. Kesibukan kelima: saya sibuk menulis

Menulis adalah puncak dari segala-galanya. Karena dengan menulis saya bisa berkata apa yang tak bisa dikata, dan membagi sedikit kegilaan saya (saya butuh kegilaan, jadi sedikit saja kegilaan saya rasa cukup). Walau saya tidak begitu suka tulisan saya sendiri, tidak seperti saya menyukai tulisannya Aal atau Margarita. Benar adanya rumput tetangga memang lebih hijau dan segar. Dan kesibukan saya menulis sekarang ialah menulis sejarah seni rupa di Indonesia untuk sebuah artikel di majalah yang saya asuh. Bah!! Bukan main sulitnya.

6. Kesibukan keenam: saya sibuk menunggu

Menunggu kamu…  dan bertanya-tanya. Tahukah kamu bahwa kamu lah yang membuatku sibuk selama ini? Saya sibuk browsing tuk sekedar melihatmu (kamu tampak lebih cantik setiap kalinya, walau itu hanya fotomu), saya sibuk mengkhayal bila kamu bukan dia, saya sibuk menonton DVD dan menikmati kartun selagi saya mencari kesamaan cerita tentang kamu dan aku atau sekedar bertanya apa kamu juga menonton kartun yang sama saat ini?, saya sibuk menghayal dan menunggu karena hanya itu yang saya bisa lakukan tentangmu.

Jadi itu saja kesibukan saya kali ini, empat hari ini. Tidak banyak. Tapi esok pagi tugas dan janji telah menanti. Saya bisa bersenang-senang lagi dengan rutinitas.

---
Bandung, 10 Nov 2008

Antara Kau, Aku, dan HujanWhere stories live. Discover now