kau tanya apakah aku masih mencintaimu
dan kujawab saja iya! bukan meniru sebuah judul lagu tapi, iya! untuk hari ini....
lalu bagaimana besok katamu?
hmmm... kita lihat saja nanti lanjutku bimbang
lucunya itu kau tanyakan setiap hari, dan kujawab pula setiap harinyakita berdua aneh,
kau dan hatimu
aku dan hatikubegitulah....
sesederhana itu kita melangkah
sampai saat ini...hari ini kau tanyakan lagi hal yang sama
dan aku tak bisa lagi menjawab
kau bimbang dan diam, lalu mengalihkan pembicaraan
aku pergi, lanjutku tugas menantikau tau? aku hanya tak lagi bisa menjawab
bukan karena aku tak lagi mencintaimu
tapi hari ini aku tau kau akan selalu menjadi hidupku
bagaimana bisa aku tak mencintaimukau bilang aku egois
begitulah kiranya, aku memang egois
aku mencitai diriku sendiri
dan menyayangi lebih dari satu
kau tau itu pastijadi tak usah kau tanyakan lagi sayang
kau adalah diriku dan kau menjadi bagian ke-ego-an ku
aku mungkin egois, tapi kau adalah ke-egoisan ku terbesar----
Bandung, 03 March 2009ini jawabanku, kukira bisa menjawab semuanya
maaf, yang telah membuatmu menunggu begitu lama
dariku, untukmu
YOU ARE READING
Antara Kau, Aku, dan Hujan
Short StorySeringkali di saat sendiri, diantara suara daun-daun kering di pojok salah satu sudut kantin belakang kampus, sambil menikmati secangkir kopi, rokok, dan tatapan matahari yang perlahan memerah, aku seringkali tersenyum sendiri.Dan seringkali, senyum...