Engkau Seolah Menghindariku

11 0 0
                                    

Yah, mungkin itu yang selalu kurasakan pada kamu. Sebenarnya aku tau bakalan terjadi seperti ini. Aku semakin enjoy memperhatikanmu tanpa alasan yang pas, dan kamu tak bisa menolaknya dengan alasan yang pas juga. Kata orang bijak kita sama sama berpikiran "jalani saja, biarlah waktu yang menentukan...". Toh tetap kita yang menentukan kan? Waktu hanya memberi kita kapan akan berhenti dengan idealisme dalam otak kita. Idealisme yang membuat pilihanX kita semakin sulit dipilih atau membuat kita tak mempunyai pilihan karenanya.

Apa kamu takut ini hanyalah sebuah persinggahan dari perjalanan yang mungkin aku tahu telah berakhir, mungkin juga belum. Bukan itu yang aku takutkan!!! Aku takut inilah sebuah pelarian. Lari dari idealisme hati yang membuatku berdiri tanpa sebuah pilihan. Lari mencari kamu untuk dijadikan idealisme baru diotakku. Dipaksakan untuk dirasakan kalau kamu memang pas. Mungkin kamu juga berpikiran sama ...

Bagiku kamu telah berlaku benar. Aku yakin kamu juga punya idealisme diotakmu tentang gimana saling menghormati antar idealisme. Orang banyak menyebutnya 'perasaan'. Kamu seolah memberikan arah agar perhatianku tidak menjadi idealisme yang akan meracuni otakku dan menghapus idealismeku dulu. Aman, dan itu yang kamu inginkan kan kan.

Kamu memang belum sampai meracuni otakku untuk menjadi new idealisme!! Kamu menjadi realita yang mencairkan idealisme yang menetes dari kepalaku. Dan aku tak tahu kapan idealisme yang seakan menjadi salju mencair habis. Biarlah salju itu tetap ada, karena tanpanya aku tidak bisa merasakan kehangatan yang kuciptakan sendiri dengan adanya kamu.
Mungkin benar juga ini adalah pelarian!!! Mencari kehangatan ketika merasa kedinginan. Tapi, bukankah itu manusiawi? Dan aku MANUSIA!!! Manusia yang 'terlalu' manusiawi!!!

Mungkin kamulah penyebab idealisme diotakku semakin membeku. Kamu juga salju!!! Diriku sendiri saja yang menganggapmu menjadi penghancur es. Mungkin aku salah menjadikanmu sebuah prototipe yang akan menghancurkan dan membuang bayangan yang membungkus kepalaku.

Kamu boleh berpikir aku menjadikanmu cadangan untuk membuka mulut, gigi, dan bibirku ketika tak ada yang membuatnya tertawa!! Boleh ... karena kamu memang bisa melakukannya. Dan kamu bisa melakukan lebih dari itu !!!
Aku memang penakut!!! Takut ... karena aku tidak mempunyai cadangan lain ketika aku membutuhkannya ...

Terlepas dari semua itu ...
Aku menikmatinya ... menjadikanku mengerti bahwa pelarianku, persinggahanku, serta ketakutanku padamu menjadikanku hidup tanpa idealisme yang membungkus otakku.

Aku ingin tempat pelarian ketika ingin berlari ...
Aku butuh persinggahan ketika aku lelah ...
Aku perlu ... ... ... ... [ kamu ]

-----
Cigadung, 2009

Antara Kau, Aku, dan HujanWhere stories live. Discover now