7- TERSISA TIGA TITIK.

5.4K 366 7
                                    

Mencintai angin harus menjadi siut..
Mencintai air harus menjadi ricik..
Mencintai gunung harus menjadi terjal..
Mencintai api harus menjadi jilat..
Mencintai cakrawala harus menebas jarak..

Mencintaimu.. harus menjadi aku..
-Sapardi Djoko Damono.

●●○○





"Naruto..."

Hinata?!

"Hinata!!!!" Naruto berlari, mencoba mendekati asal suara itu, Naruto harus menggapainya.

Tempat ini lagi...

Tempat dimana Naruto bisa bertemu Hinata, sebenarnya ini dimana? Seakan dunia sedang mempermaikannya. Namun Naruto tidak peduli, hanya Hinata yang sekarang menjadi prioritasnya.

"HINATAAAA!!!" Naruto terus berteriak sambil berlari, karna kesempatan ini tidak selalu datang, Naruto harus memanfaatkannya.

"Naruto?" Hinata disana, berdiri seakan sedang menunggu sesuatu.

Cantik sekali.

"Hinata..." air mata Naruto hampir tumpah, dia sangat merindukan perempuan itu.

"Pulang Hinata..." suaranya sangat lirih, menandakan betapa tulusnya setiap kata yang dia ucapkan, menandakan betapa sakit hatinya sekarang.

"Aku... aku mau pulang Naruto..." Hinata menunduk, namun beberapa detik kemudian kembali mengangkat kepalanya untuk menatap Naruto, air mata meluncur mulus dari mata lavender miliknya.

"Tapi... aku tidak tau harus melewati jalan yang mana..." Naruto mengernyit.

Jalan apa yang Hinata maksud?.

"Disini banyak jalan Naruto..." Hinata memegang bagian dadanya, sesak rasanya.

Seakan sudah mengerti dengan semuanya, mata Naruto membola.

Apakah Hinata benar-benar tidak bisa kembali?.

"Kamu harus kembali Hinata..." Naruto melangkah semakin dekat dengan Hinata, berusaha memeluk perempuan itu.

"Aku... aku mau Naruto, tapi aku tidak bisa. Aku tidak tau harus melewati jalan yang mana." Air mata Hinata semakin deras, begitu juga dengan Naruto.

"Jalan saja Hinata! Memangnya ada berapa banyak jalan?!" Naruto mulai tidak sabar, segitu sulitnya kah Hinata kembali?.

"Tidak bisa Naruto, jika aku salah melewati jalan maka aku tidak akan bisa kembali..." Hinata menatap punggung tangannya.

Tersisa 3 titik.

Menandakan waktunya hanya tersisa 3 hari lagi.

"Naruto... jika aku tidak kembali, jika aku tidak bisa mendengar suaramu lagi, jika aku tak lagi bisa melihatmu, aku tak apa. Aku hanya ingin kamu tau bahwa aku tidak pernah membencimu..." tangisan Naruto semakin menjadi, Hinata harus kembali bagaimanapun caranya.

"Naruto... walau percuma, tapi aku mohon... ucapkan lah walau hanya sedikit, beberapa kata saat kamu bangun. Karna aku bisa mendengarnya, aku ingin selalu mendengar suaramu." Hinata tersenyum, waktunya tidak banyak lagi.

Hurry Back (NaruHina)Where stories live. Discover now