15- KAU TAU?.

4.5K 269 9
                                    

Perasaan terburuk adalah ketika kita tidak tau apakah kita harus menunggu atau menyerah.
-Ran : D Conan.

-Ran : D Conan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

●●○○














"Pernikahan kalian akan di laksanakan 1 bulan lagi." Ucapan Rasa membuat semuanya tersentak, terutama Hinata dan Gaara.

"Tou-san tidak bisa memutuskan hal itu sendiri! Bahkan Hinata belum bisa menerimaku!" Gaara protes, tentu saja, pernikahan bukanlah hal sepele.

"Lalu kapan? Mau menunggu agar perempuan JALANGMU berhenti dari pekerjaannya?!" Rasa membentak Gaara, anaknya itu benar-benar tidak tau hal yang harus di lakukan agar nama baik keluarganya tidak jatuh.

"Jangan sebut dia jalang! Karena dia bukan jalang!" Dunia tidak adil, banyak orang yang langsung menilai orang lain hanya dengan apa yang mereka lihat, padahal mereka belum tentu tau yang sebenarnya.

"Sudah jelas-jelas aku melihatnya di sebuah diskotik! Ingin berdalih apa lagi kamu?!" Jangan menilai sesuatu dari sampulnya sepertinya tidak berlaku bagi orang-orang tertentu.

"Sudah ku bilang berkali-kali bahwa dia pelayan disana Tou-san! Dia hanya pelayan yang menyajikan minuman!" Sekeras apapun Gaara menentangnya, tetap saja Rasa tidak pernah mengerti.

"Pelayan minuman? Bukannya dia pelayan gairah laki-laki?!" Gaara mengepalkan tangannya, ini salah, semua yang diucapkan ayahnya adalah salah.

"Cukup tou-san! Terserah apa katamu! Tapi yang jelas, aku dan Hinata tidak bisa menikah!" Tentu setiap orang memiliki pilihannya sendiri, dan Gaara bukanlah yang Hinata pilih, begitu juga sebaliknya.

"Kau mau menantang ayahmu? Tou-san bisa saja membuatnya menderita." Mata Gaara membulat, tidak, dia sangat tau sekeras apa sikap ayahnya itu.

"Tou-san tidak pernah kah berpikir?! Bahkan Hinata mencintai laki-laki lain!" Hinata hanya bisa diam di tempat, bukan Hinata saja, tapi semuanya, mereka hanya bisa mendengarkan apa yang sedang terjadi.

"Terserah! Hutang tetaplah hutang! Dan aku lebih memilih agar anakku menikah dengan perempuan lain walaupun tidak saling mencintai daripada kau harus menikah dengan seorang jalang!" Keterlaluan, ayahnya sudah sangat keterlaluan.

"Cukup! Terserah, sekarang terserah tou-san, kan, memang orang tua selalu benar." Gaara sudah muak dengan semuanya. Muak dengan hidupnya, terutama dengan ayahnya.

Gaara pergi tanpa mengucapkan apa-apa lagi, dia ingin menenangkan dirinya. Kali ini, mungkin Gaara akan menyerah dan mengikuti permainan yang di ciptakan oleh ayahnya sendiri.

Hurry Back (NaruHina)Where stories live. Discover now