17- BODOH.

4.4K 253 16
                                    

Bukankah cinta datang dengan segala bahagianya, juga sakitnya.
-Boy Chandra : Origami Hati.

●●○○
.

Ketika kamu menyebut pengorbananmu adalah bentuk dari rasa cintamu untukku, lalu kenapa kamu tidak mau melihat pengorbananku, Naruto?.









Gaara meminum anggurnya sedikit, dia butuh sesuatu untuk menenangkan pikirannya, pikirannya sedang kalut. Kenyataan bahwa sebentar lagi pernikahan yang sangat tidak diinginkan bersama Hinata semakin dekat.

Ah, Gaara sudah putus asa.

"Gaara?" Ucap sang bartender, Gaara mengangkat kepalanya, menatap orang itu dengan mata malas. "Oh Sai," Sai tersenyum, ternyata dugaannya benar.

Awalnya Sai ragu untuk memanggil Gaara, karna sebelumnya Gaara tidak pernah meminum minuman keras selama dia datang kesana, paling Gaara kesana hanya untuk bertemu dengan dia.

"Oh ya Gaara, sebentar, ada sesuatu untukmu." Sai mencari tasnya untuk mengambil sesuatu.

Satu amplop putih dia berikan untuk Gaara.

"Itu darinya..." Gaara mengerutkan kening, ah dia sampai lupa bahwa dia sedang berada di tempat perempuan itu bekerja.

"Kenapa dia tidak memberikan langsung padaku?" Gaara masih membolak-balikan amplop itu, kali aja ada sebuah tulisan pada amplopnya.

"Kau baca saja..." mendengar ucapan Sai, Gaara pun memilih untuk mulai membuka amplop itu.

Hai Gaara,

Aku dengar, sebentar lagi kamu akan menikah ya?

Padahal baru saja aku ingin memberitahumu bahwa aku sudah bisa melanjutkan kuliahku, agar aku bisa menggapai cita-citaku dan agar aku...

Pantas menjadi pendampingmu Gaara.

Setidaknya jika aku menjadi bidan, mungkin ayahmu akan berubah pikiran.

Mungkin ayahmu bisa melihatku sebagai perempuan baik.

Gaara, maaf. Maaf karena aku selalu mengabaikan usahamu sambil terus berkata 'sudahlah, kita tidak akan bisa bersatu, aku tidak pantas untukmu Gaara...'

Padahal aku ingin sekali mengatakan 'terima kasih karena sudah memilihku Gaara, ayo kita berjuang bersama.'

Tapi aku lebih memilih untuk berjuang dengan caraku sendiri.

Dan aku berhasil, aku berhasil mengumpulkan uang dari aku bekerja agar aku bisa kuliah. Tapi sepertinya Tuhan memang tidak berpihak pada kita ya... ah bukan, padaku.

Aku paham jika kamu sudah melupakanku Gaara, karna mungkin, sampai akhirnya memang aku benar-benar tidak pantas untukmu.

Maaf Gaara, dan semoga kamu bahagia.

Izinkan aku mengatakannya sekali lagi,

Aku mencintaimu, Gaara.

-Matsuri.

Gaara meremas surat itu, pikirannya semakin kalut, ternyata dia telah salah menilai Matsuri selama ini, nyatanya perempuan itu juga berjuang untuknya, bukan.. untuk mereka berdua.

"Dimana dia?" Gaara bertanya pada Sai yang sedang menyiapkan minuman untuk pengunjung lain, Sai mengalihkan pandangannya menghadap Gaara.

"Memang di surat itu tidak di jelaskan?" Gaara mengerutkan keningnya, Sai menghembuskan nafasnya, dia mengerti. "Matsuri sudah tidak bekerja disini, dia ingin fokus melanjutkan pendidikannya."

Hurry Back (NaruHina)Where stories live. Discover now