16- KECEWA.

4.8K 274 21
                                    

Karena jika kita benar saling jatuh cinta. Kita tidak akan pernah membiarkan hati yang utuh menjadi luka.
-Boy Chandra : Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang.

-Boy Chandra : Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

●●○○
















Tertidur disana dengan perban dimana-mana.

Yaa, itulah keadaan Naruto sekarang.

Mata lavender sang perempuan mulai mengeluarkan air mata, dia membekap mulutnya sendiri, hatinya hancur.

Jahat, dia sadar, bahwa dia jahat.

Seluruh tubuhnya lemas, seakan semua saraf berhenti berfungsi sejak melihat keadaan Naruto.

Hinata ingin bicara, ingin mengungkapkan perasaannya saat ini, tapi dia tidak bisa. Mulutnya bergetar hebat, tidak ada satu kata pun yang mampu ia keluarkan.

Ini salahnya, semua ini salahnya.

Walau dia sendiri belum sembuh total tapi tetap saja, semuanya berbeda. Naruto seperti ini karenanya. Bodoh, Hinata bodoh-- itulah yang ada di dalam pikirannya.

Sekarang dia tau, siapa yang jahat. Siapa yang membuat semuanya begitu rumit, itu adalah kesalahannya.

Hinata meraih tangan Naruto, ah ini pertama kali Hinata yang memulainya. Menggenggam tangan kanan milik Naruto.

















Memangnya tangan yang mana lagi? Naruto sudah tidak memiliki tangan kiri sekarang.


Mata lavender itu terus mengeluarkan air mata, semua karenanya, bisakah ia mengulang waktu?.

Ini seperti hukuman untuknya, yang selalu bertindak seenaknya tanpa memikirkan perasaan Naruto.

"Naruto..." ucap Hinata lirih, apa ini? Kenapa Naruto seperti ini? Sakit, sakit melihat keadaannya. "Maaf..." Hinata menenggelamkan wajahnya pada punggung tangan Naruto.

Tidak ada suara lagi, selain suara bed side monitor yang memang selalu menghiasi ruangan di dalam rumah sakit.

Salah, semuanya salah, Hinata salah, seharusnya dia bicara dengan kata-kata yang baik pada Naruto.

Terlambat, tidak ada gunanya menyesal, penyesalan tidak akan merubah segalanya.

Kushina menghampiri Hinata, mengusap rambut perempuan itu pelan membuat Hinata menoleh ke arahnya.

Hurry Back (NaruHina)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora