13- TIDAK MUNGKIN.

5K 289 51
                                    

Penjelasan akan tiba pada waktu yang pas, tempat yang cocok, dan dari orang yang tepat.
-Tere Liye : Negeri di Ujung Tanduk.

-Tere Liye : Negeri di Ujung Tanduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●○○










"Kau melucu hah?" Tanya Shikamaru dengan wajah datarnya, pasalnya Shikamaru tau, sangat tau bahkan sebesar apa cinta Hinata untuk Naruto, seberapa terlukanya ia saat tah bahwa Naruto berbohong padanya, sebesar apa pengorbanannya untuk Naruto, Shikamaru tau semuanya.

"Melucu? Untuk apa?" Laki-laki itu berucap dengan wajah meremehkannya, dia tau siapa orang yang berada di depannya itu.

"Siapa di antara kalian yang bernama Naruto?" Tanya laki-laki itu. Naruto mengangkat tangannya sendiri.

'Hah, jadi dia orangnya Hinata?'

"Kau Naruto? Untuk apa kesini? Hinata tidak mau bertemu denganmu lagi." Laki-laki itu tersenyum, namun memang benar, apa yang dia ucapkan benar adanya.

"Aku tidak akan pergi sebelum bisa berbicara langsung dengan Hinata." Lagi-lagi pemuda itu tersenyum, entah dengan maksud apa.

"Berbicara dengan Hinata untuk apa? Untuk menyakitinya lagi? Bukankah sudah ku bilang bahwa aku adalah calon suami Hinata, so, you must go away, men." Naruto mengepalkan tangannya.

Tidak mungkin, kalaupun Hinata akan menikah sudah pasti dengan dirinya, mereka saling mencintai, Naruto yakin itu.

Naruto tau, sekeras apa perempuan itu mencintainya, tidak menyerah meskipun Naruto tidak menganggapnya. Selalu memaafkannya meski kesalahan yang Naruto perbuat adalah kesalahan yang besar.

'Hinata, aku percaya, bahwa cinta sejati selalu tau kemana dia harus kembali.'

Percayalah hati lebih dari ini
Pernah kita lalui
Jangan henti disini...

(Sementara, Float.)

Naruto yakin, Hinata tidak mungkin membencinya, Hinata tidak mungkin berubah seperti itu tanpa sebab, Hinata tidak mungkin begitu saja melupakannya, semuanya tidak masuk akal menurut Naruto.

Naruto melangkah maju untuk masuk ke dalam rumah itu, untuk bertemu Hinata, dan tentunya untuk menanyakan apa yang terjadi padanya.

"Hei hei, kau mau kemana? Bukankah sudah ku bilang kalau Hinata tidak mau bertemu denganmu?" Pemuda itu menahan pergerakan Naruto, membuat Naruto kembali diam.

"Tentu saja aku mau menemui Hinata." Ucap Naruto datar, sampai kapanpun Naruto tidak akan percaya bahwa orang yang ada di depannya adalah calon suami Hinata.

Hurry Back (NaruHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang