10- KU SELALU MILIKMU.

4.8K 335 18
                                    

Aku ingin kau tau, diam-diam, aku selalu menitipkan harapan yang sama ke dalam beribu-ribu rintik hujan : aku ingin hari depanku selalu bersamamu.
-Yoana Dianika : Hujan Punya Cerita Tentang Kita.

●●○○






"Hinata?!..." Naruto mengusap-usap matanya dengan kencang, lalu kembali menatap Hinata dan mengusap matanya lagi.

Namun hasilnya tetap sama, memang benar bahwa Hinata menangis.

"Tentu, bahkan aku bisa mendengar darimana suara itu berasal."

"Aku tidak tau harus melewati jalan yang mana..."

Jantung Naruto berdebar dengan hebat, kenapa dia baru menyadarinya sekarang?.

"Naruto?" Naruto menoleh ke sumber suara, ternyata ada ibunya Hinata yang berdiri di ambang pintu. Baru datang setelah pulang sebentar ke rumah.

"Ba-san!!! Aku tau bagaimana cara agar Hinata kembali!!!" Naruto berkata dengan sangat optimis. Hikari menghembuskan nafasnya, namun dia tidak membantah ucapan Naruto.

Biarlah... mungkin Naruto benar-benar belum bisa melupakan Hinata.

Naruto kembali duduk di bangku dekat ranjang Hinata, memegang tangan perempuan itu erat. Menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.

"Kamu mau apa Naruto?" Tanya Hikari pada Naruto, dia juga bingung dengan apa yang akan di lakukan oleh Naruto.

"Hinata... jika kamu benar-benar mendengar suaraku... ikuti suara itu Hinata..." Naruto berkata dengan penuh keyakinan, dia yakin bahwa Hinata akan kembali.

Walaupun itu belum tentu benar, dan cara itu adalah cara terakhir milik Naruto.

"Naruto?..."

"Hinata... kumohon... aku mencintaimu Hinata... sangat..." Hikari lebih memilih untuk duduk di sofa yang berada di ruangan itu. Menatap sendu Naruto yang sedang terlihat begitu kacau.

Naruto tidak baik-baik saja.

"Kalau aku kembali, aku hanya akan menyulitkanmu Naruto."

"Hinata, aku mencintaimu... lebih dari apapun. Jika memang kamu tidak bisa kembali... maka aku akan benar-benar menyusulmu." Naruto mencium tangan itu lagi, memeluk erat jemari Hinata yang terasa begitu dingin.

Air matanya lolos begitu saja dari mata blue shappire yang indah miliknya. Belum mengeluarkan suara lagi selain isakan yang terdengar begitu memilukan, hanya suara alat yang terdengar selain isakan Naruto.

"Hinata, kamu mau dengar aku bernyanyi lagi?..." Naruto tersenyum sendiri, senyuman yang ia tampilkan untuk menghibur dirinya sendiri.

Naruto hampir gila.

Dirinya benar-benar kacau.

"Ikuti suaraku Hinata, kumohon..." Hinata harus benar-benar kembali, Naruto tidak mungkin bisa hidup tanpa Hinata. Hinata segalanya bagi Naruto sekarang, walau dia telat menyadari itu semua.

"Naruto... jika aku kembali, aku hanya akan membebanimu..."

"Aku membutuhkanmu Hinata..."

Deg!

"Menatap indahnya senyuman di wajahmu... membuatku terdiam dan terpaku..." suara Naruto bergetar, namun dia harus tetap melanjutkan nyanyiannya, matanya terpejam. Dia harus menunjukkan pada Hinata, bahwa dia benar-benar menginginkan Hinata untuk kembali.

Hurry Back (NaruHina)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora