Part 14

11.9K 790 19
                                    

Saat ini Nick dan Emily dalam perjalanan ke rumah setelah kembali menempuh perjalanan panjang.

"Nick bisakah kau berhenti hmm?" ujar Emily tertahan karena Nick terus mencium lehernya.

"Hn" gumam Nick tak jelas karena masih sibuk dengan leher Emily.

"Nick, kau tidak malu dilihat sopir mu?" tanya Emily lagi membuat Nick melepaskan cumbuannya.

"Kau ini membuat mood ku turun" dengus Nick, tapi ia masih merangkul pudak Emily.

Emily hanya terkikik geli karena tingkah Nick.

Tak lama kemudian mobil mereka sampai ke tempat tinggal mereka. Para pelayan yang sedari tadi menunggu segera menjemput mereka.

"Bawa semua barang-barang ini kedalam." perintah Nick pada pelayannya.

Nick menggandeng Emily dengan erat seakan tak ingin kehilangan Emily.

"Aku mau mandi dulu ,rasanya sangat lengket badanku." ujar Emily saat mereka sudah berada di kamar.

"Aku juga mau mandi." sahut Nick dengan semangat.

"Sendiri! Aku mau mandi sendiri tuan Nicholas Smith." kesal Emily sambil menekankan kata sendiri.

"Ayolah supaya menyingkat waktu dan menghemat air." Bujuk Nick menaik -turunkan alisnya.

Emily hanya menatap Nick jengah dan berlalu masuk ke kamar mandi.
Nick tersenyum saat Emily tak menolak. Ia pun mengikuti Emily masuk ke dalam kamar mandi.

"Kenapa mengikutiku??"  teriak Emily saat melihat Nick sudah bergabung di bawah shower.

"Aku suka wangi shampo mu sugar." ujar Nick sambil menyugar rambutnya ke belakang dan memeluk Emily.
Lalu yang terdengar selajutnya adalah erangan Nick dan desahan Emily.

Setelah selesai mandi dan hal lainnya, kini Emily sudah berada di dapur dengan memakai kemja kebesaran milik Nick. Ia memasak untuk makan malam.

Dengan bersandung pelan Emily mulai memasukan ayam ke dalam penggorengan karena ia akan membuat ayam goreng dan sup.

"Aku juga ingin mencoba, sugar." bisik Nick sambil mencium tengkuk Emily sekilas.

"Ini... enak enggak?" tanya Emily begitu Nick mencoba sup nya.

"Ehmm, enak juga masakanmu sugar" puji Nick lalu memberikan kecupan di kening Emily.

Kemudian Nick memutuskan untuk duduk di kursi dan ia hanya melihat semua yang dilakukan oleh Emily.

Setelah di rasa pas Emily mematikan kompor dan menyiapkan semuanya di meja. Namun saat sedang meletakan gelas ia sempat terkejut karena dirasa tangan Nick mulai mereba paha putih mulusnya.

"Nick, singkirkan tanganmu, aku mau duduk." omel Emily

"Duduk saja sugar, apa aku melarangmu?" tanya Nick dengan nada jahilnya membuat Emily ingin memukul kepalanya dengan sendok sayur itu.

Mereka makan dengan hening, tapi tidak dengan tangan Nick yang sedari tadi mengelus paha Emily yang terekspos.

Setelah selesai makan, Emily bersiap untuk membersihkan piring kotor mereka. Namun Nick melarangnya dan memerintahkan para pelayan untuk membersihkannya. Nick kemudian menarik Emily menuju kamar mereka.

"Ku rasa aku masih ingin hidangan penutup." Ucap Nick tersenyum nakal.

"Apa kau mau ku buatkan desert?" Tanya Emily tak mengerti arti dari ucapan Nick.

"Aku ingin ini sugar..."

Nick langsung menarik Emily ke dalam pelukannya dan mengulum bibir Emily dengan penuh nafsu.

"Emhh, Nick." Desah Emily.

Nick mengangkat Emily dan kemudian membaringkannya di ranjang mereka. Namun saat akan melanjutkan aksinya, ia harus berhenti karena dering handphonenya berbunyi.

Nick mengambil handphonenya dan tertera nama Josh dilayar.

"Tidurlah dulu sugar, aku akan mengangkat telpon dari Josh dulu" ujar Nick.

Emily hanya mengangguk.

"Jangan tidur terlalu malam hm" nasehat Emily.

Nick mengecup bibir Emily, kemudian ia pergi ke luar kamar.

"Iya Josh, bagaimana?" tanya Nick to the point sambil berjalan keruang kerjanya.

"Bos saya sudah menyelidiki semuanya. Dan banyak sekali yang harus kita selesaikan. Mungkin akan butuh waktu 1 bulan untuk bisa mengembalikan semuanya seperti semula." Ucap Josh di telepon.

"Shit!! Jika selama itu, maka perusahaan ini akan sempat bangkrut." Maki Nick.

"Aku akan menyelesaikannya selama satu minggu. Kau harus tetap menyelidiki lagi. Dan aku butuh orang - orang hebat di Perusahaan." Lanjut Nick.

"Bos bagaimana jika kita minta bantuan terhadap tuan besar? Mungkin kita bisa cepat menyelesaikannya." Usul Josh.

"Ya aku memang berencana meminta bantuannya. Biar bagaimana pun ini perusahaannya dan dia juga harus tau. Kalau begitu aku tutup teleponnya." Ucap Nick menyudahi pembicaraannya.

"Baik bos."

Panggilan berakhir, kemudian Nick mencari nomor ayahnya dan menelponnya.

Setelah panggilan tersambung Nick pun menceritakan masalahnya pada ayahnya secara detail. Sang ayah yang memang sudah mengetahuinya pun memutuskan akan membantu Nick. Karena bagaimana pun juga orang yang paling berpengaruh besar pada perusahaan itu adalah ayahnya.

Dan setelah pembicaraan mereka berakhir, Nick pun kembali ke kamarnya. Ia melihat Emily yang sudah terlelap dengan begitu damai. Nick mengecup kening Emily sekilas kemudian ia berbaring di samping Emily dan memeluknya. Perlahan memejamkan matanya melepaskan rasa penat yang di alaminya.

***

Udah up,next Brian sama Laula.

Jangan lupa votte dan comment ya
Sorry for typo dan keabsurdan cerita ini

Love
Viadoa and @Ddev_albar

My Mystirious Husband  (Complete)Where stories live. Discover now