Part 19(flashback 1)

7.7K 367 8
                                    

"Copeett,,, toloong..." Teriak seorang wanita sambil berlari mengejar dua orang pemuda yang telah mengambil tas milik wanita tersebut.

"Toloong,, tolong.." teriaknya lagi.

Suasana yang tadinya hening kini menjadi ramai. Beberapa warga yang ada mencoba untuk membantu wanita itu mengejar si pencopet. Namun kedua pemuda itu begitu lincah dan gesit, sangat sulit dijangkau.

Hingga dirasa aman, kedua pemuda tersebut berhenti di sebuah jalan buntu yang gelap. Mereka berdua tertawa karena berhasil mendapatkan barang incaran mereka.

Tiba - tiba sebuah batu yang cukup besar menghampiri kepala dari salah satu pencopet. Membuatnya menjerit kesakitan karena berhasil menggores kulit kepalanya dan menciptakan luka yang agak lebar.

"Brengsek,,, siapa yang berani nimpuk gue?" Maki pemuda tersebut.

"Heh pecundang, kembalikan tas nya. Dasar manusia sampah tak berguna." Ucap seorang anak yang berada di belakang para pemuda tersebut.

Rupanya anak itu ikut dalam kerumunan warga tadi dan hanya ia yang masih mengejar para pencopet sampai ke tempat ini.

"Cih, dasar bocah tengik. Punya nyawa berapa loe berani kesini?" Marah pemuda yang terluka tadi.

"Ga usah banyak tanya. Kembalikan aja tasnya. Atau kalian bakalan menyesal."

Pemuda lain yang sedari tadi duduk untuk membongkar tas hasil curian mereka seketika berdiri dan menatap anak itu.

"Hahahaha astaga bocah segede upil gini aja mau berani lawan kita. Lebih baik pergi nak jika kau masih sayang nyawamu." Ucap pemuda itu dengan tatapan menakuti.

Bocah berusia tujuh tahun itu membalas tatapan pemuda yang telah menertawakannya dengan tatapan intimidasi. Aura bocah tersebut begitu kuat dan dingin sehingga membuat para pencopet itu agak ngeri.

"Bangsat nih anak." Pria yang kepalanya terluka langsung maju ingin memukul bocah itu.

Namun belum sempat pukulannya sampai, bocah itu langsung menangkap tangan pria itu merubah posisi tubuhnya dengan cepat dan kemudian langsung membanting pria itu hingga jatuh terjerembab.

Teman dari pria itu kaget dan sempat terdiam sejenak. Kemudian ia tersadar dan memgambil sebuah pipa besi di dekatnya. Berusaha menyerang bocah itu dengan pipa besi tersebut. Namun lagi - lagi sang bocah menangkis tangan penjahat itu kemudian bogem mentah ia layangkan tepat ke ulu hati sang penjahat. Membuatnya langsung jatuh ke belakang dan terduduk. Darah segar ia muntahkan begitu saja.

Kedua penjahat itu pun langsung berlari menjauhi bocah tersebut. Mereka lebih sayang nyawa dan meninggalkan tas hasil curian mereka.

"Hufftt..." anak itu menghembuskan napas lega, kemudian ia berjalan ke arah tas tersebut. Memungutnya kemudian menepuk - nepuknya untuk menghilangkan tanah yang menempel karena sejak tadi tas tersebut hanya teronggok di tanah menyaksikan perkelahian yang tidak masuk akal.

"NICK..." suara teriakan seorang anak lain memanggil bocah tersebut.

Nick mengalihkan pandangannya terhadap dua orang anak yang menghampirinya dengan berlari.

"Loe... ga apa - apa....kan?" Tanya anak laki - laki seumurnya dengan napas putus - putus akibat berlari.

Nick kecil tersenyum dan menepuk pundak teman baiknya itu.

"Gue ga apa - apa Carl, ini tas ibu yang tadi udah gue dapat. Ayo kita balikin." Ucap Nick.

"Tuh kan aku bilang juga apa. Kak Nick pasti baik - baik aja." Ucap anak perempuan yang datang bersama Carlos.

My Mystirious Husband  (Complete)Where stories live. Discover now