Babak Baru di Montreal │Chapter 12 - Dunia Yang Penuh Gejolak

14 1 0
                                    


Montreal, Kanada

Mustafa!

Aku tak percaya aku melihatnya disini! sedang apa dia disini?

Hari ini aku dan keluargaku juga Kaan berencana pergi berkunjung ke Jardin Botanique dan Ibu menyuruh kami untuk berbelanja bekal kami kesana. Dan setelah hampir dua minggu disini, baru kali ini Kaan bertanya dimana toko yang menjual bahan untuk membuat shawarma, maka aku pun mengajaknya kemari, ke Le Khasib, ini adalah satu dari sekian toko yang berlabel halal di Montreal.

Dan tak disangka aku melihat Mustafa disini! Aku segera menghampirinya sementara Kaan sibuk mencari bahan yang ia perlukan. Tapi ekspresinya dingin, ia bahkan tak mau menatapku. Aku sudah mencoba bersikap seramah mungkin padanya, aku menanyakan kabarnya dan menanyakan apakah dia bekerja disini untuk mengisi waktu liburan ?

Tapi dia tak menjawab!

Ia hanya diam, sambil berpura - pura sibuk di depan komputer kasir. Aku hapal betul sikapnya, ia masih marah padaku. Aku baru mau mengajaknya bicara lagi saat Kaan tiba - tiba datang dan memeluk pinggangku dari belakang, ia lalu menyerahkan keranjang belanjaannya pada Mustafa yang dengan cepat langsung menghitung total belanjaan tanpa senyum sama sekali! Kaan pun segera meraih tanganku dan mengajakku keluar dari toko ini begitu ia mendapat kembalian.

Aku masih memikirkan Mustafa, walaupun aku akui hari - hari yang kulewati bersama Kaan sangat indah. Ia sudah akrab dengan Ibu dan juga David. Ia juga mengenalkan aku pada orang tua dan juga saudari kembar tiganya melalui panggilan video. Orang tua Kaan sangat ramah dan saat David berbincang dengan Ayah Kaan, David langsung mengenalinya sebagai salah satu petinggi di perusahaan otomotif global di Istanbul yang bernama Anadolu Holding, ayah Kaan bernama Ahmet Kaymaz.

Kaan juga menunjukkan sikap yang sangat baik padaku, aku kira kami akan berciuman lagi, tapi ia hanya melakukannya sekali di hari itu, setidaknya itu cukup membuktikan bahwa bukan hanya kontak fisik yang dia inginkan, tapi dia benar - benar menginginkanku utuh tanpa ada maksud yang lain.

Ia pun memberiku pengertian tentang taaruf dimana ia ingin mengenalku lebih jauh dan nanti selepas kami kuliah, ia berkata ingin menikah denganku. Aku pun tertawa mendengar perkataannya, yang benar saja, baru satu minggu dia disini dan dia mengatakan ingin menikah denganku? tentu saja aku tidak mempercayainya semudah itu.

Kami lalu berangkat ke sebuah tempat bernama Jardin Botanique , kurang lebih tempat ini sepeti kebun raya, disini kita bisa merasakan rimbunnya pepohonan dan melihat rumah kaca. Di dalam tempat ini juga terdapat Insektarium dan Arboretum.

Insektarium adalah sebuah ruangan dimana kita bisa melihat berbagai jenis serangga yang telah diawetkan lengkap dengan informasi jenis dan spesiesnya, hampir segala jenis serangga dari seluruh dunia dipamerkan disini sedangkan Arboterum adalah tempat yang berisi berbagai jenis pohon yang ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian.

Kaan benar - benar menyukai tempat ini, ia berkata tak banyak tempat seperti ini di Istanbul, ia begitu menyukai tempat dengan banyak pepohonan seperti ini. Kaan orang yang sangat antusias, aku bisa menilai dia adalah orang yang cerdas, ia bercerita padaku sebenarnya ia diminta untuk belajar sekolah bisnis oleh ayahnya, namun ia justru memilih belajar sejarah.

Ia beralasan, orang bisa saja pintar bisnis atau ilmu ekonomi, tapi tentu tidak semua orang tahu tentang sejarah, maka dari itu ia begitu tertarik untuk mepelajari ilmu sejarah di Universitas Bogazici. Ia senang menghabiskan waktu ber jam - jam di perpustakaan, ia benar - benar cocok denganku. Kaan juga adalah seseorang yang berpikiran terbuka, ia tak mempermasalahkan perbedaan keyakinan yang kami anut.

BABAK BARU DI MONTREALOnde histórias criam vida. Descubra agora